spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

2 Poktan di Singa Geweh, Panen Bawang Merah Hingga 3 Ton

SANGATTA – Setelah beberapa bulan lalu, Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman melakukan penanaman bibit bawang merah bersama Kelompok Tani (Poktan) Adem Ayem dan Poktan Tani Prima di Kelurahaan Singa Geweh, Kecamatan Sangatta Selatan. Kini Rabu (15/2/2023), tiba saatnya melakukan panen perdana bersama dua poktan di lahan mereka masing-masing yang berukuran kurang lebih 1 hektare dengan perkiraan mampu menghasilkan 3 ton bawang merah.

Dalam panen bawang merah perdana itu, orang nomor satu Pemkab Kutim itu didampingi Danlanal Sangatta Letkol Laut (P) Shodikin, Camat Sangatta Selatan Abbas, Ketua TP-PKK Siti Robiah, Danramil Sangatta Arif, Kabid Holtikultura DTPHP Kaltim Kosasih, Ketua STIPER Kutim Nuraemi, Direktur Perumdam TTB Suparjan, Para penyuluh Sangatta Selatan, Perwakilan PT KPC Nanang Supriyadi dan Manajemen PT KPC. Di momen tersebut juga Ketua Poktan Adem Junaidi dan Ketua Poktan Tani Prima Sugianto menerima bantuan dari DTPHP berupa cairan racun rumput dan pupuk cair.

Bupati Ardiansyah Sulaiman mengatakan potensi sumber daya yang ada di Kutim ini sangat besar. Mulai di laut, di darat, sungai dan lainnya pasti ada semua. Namun apabila warganya malas semua itu takkan bisa menjadi apa-apa.

Baca Juga:   HUT ke-78 PMI di Ranpul Dirangkai Lomba RIOAC IV, Pupuk Persaudaraan

“Terbukti pada hari ini, saya yakin insyaallah dalam proses penanaman (bawang merah) yang ketiga bisa jadi varietas tanaman lokal,” katanya.

Ia berharap hasil panen bawang ini ke depannya bisa menguasai pasar lokal. Kemudian Kutim bisa menjadi sentral yakni bawang merah, jagung, cabe dan lainnya. Sementara untuk masyarakat Kutim, Ardiansyah mengimbau untuk memanfaatkan lahan yang ada termasuk pekarangan rumah sebagai media tanam yang berguna sebagai kebutuhan pribadi dan keluarga.

“Kita harus meningkatkan ketahanan pangan melalui pemanfaatan lahan-lahan yang kita miliki sendiri,” pesannya.

Sementara itu, Kepala DTPHP Kutim Dyah Ratnaningrum mengatakan, pengembangan bawah merah merupakan salah satu komoditi yang masuk dalam indikator laju inflasi nasional. Sehingga perlu terus dikembangkan terlebih di Kutim.

“Bawang merah juga menjadi salah satu komoditi yang bisa mengakses pupuk subsidi sehingga memudahkan masyarakat (petani) untuk terus dikembangkan,” singkatnya. (Rkt1)