SANGATTA – Era digital melahirkan banyak perkembangan di hampir semua aspek kehidupan, termasuk bagaimana sebuah foto yang kini telah menjadi instrumen institusi bahkan negara. Sebagai benda yang digunakan untuk dokumentasi, foto merupakan salah satu bagian penggerak yang mengubah dunia, lebih jauh bahkan sampai detik ini foto senantiasa menjadi salah satu perantara untuk merekam sebuah peristiwa yang terjadi dalam sebuah waktu.
Hal ini lah yang ditegaskan langsung oleh Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kutai Timur (Kutim) Ibnu Djuraid saat membuka kegiatan Coaching Clinic (CC) dan Lomba Foto Jurnalistik (LFJ) PWI Kutim di Kedai Ngobat Jalan Cendana, Rabu (16/11/2022).
Ditegaskan Ibnu, elemen foto jurnalistik tidak boleh di kesampingkan begitu saja karena porsinya juga sama dengan nilai berita yang diproduksi di media cetak maupun online, artinya posisinya juga vital dalam memberikan pesan atau informasi suatu peristiwa kepada khalayak. Untuk itu, ia menegaskan kegiatan ini golnya memberikan lebih dekat dan mudah dipahami oleh para peserta bagaimana menghasilkan sebuah foto jurnalistik yang kuat, artistik dan menarik.
“Jadi kami ingin mengajak para peserta yang rata-rata anak muda Sangatta yang berasal dari perwakilan umum, mahasiswa, komunitas dan wartawan bisa lebih dekat bahkan menyukai genre foto jurnalistik sehingga dapat melatih atau merangsang kepekaan dan insting melihat momen yang ada di sekitarnya yang dituangkan dalam media perekam kamera digital hingga smartphone,” bebernya disaksikan Sekretaris PWI Kutim Wardi, pemateri dari pengurus PWI Kutim yakni Irfan Aditama dan Fujiono, tamu pemateri yang juga penghobi fotografi yaitu Ordiansyah beserta undangan peserta yang hadir.
Ditegaskan Ibnu, kegiatan ini masih dalam rangkaian HUT ke-5 PWI Kutim dalam sumbangsih organisasi kewartawanan ini dalam membangun minat khusus dan semangat jurnalistik khususnya di Kutim.
“Ini bentuk komitmen PWI Kutim berbagi ilmu pendidikan jurnalistik sebagai perhatian besar kami bisa melahirkan jurnalis foto ataupun fotografer jurnalistik muda bisa berkembang dalam memajukan peran pers di daerah sebagai pilar keempat demokrasi,” ulasnya.
Sebelumnya, 27 peserta mengikuti pembekalan dan pendalaman bagaimana tips dan trik fotografi jurnalistik oleh para pemateri sebelum terjun hunting foto bertema “Human Interest” yang sudah ditentukan panitia kegiatan yakni di Polder Ilham Maulana.
Untuk lebih memacu semangat para peserta mendapatkan foto-foto terbaik, panitia menyiapkan uang tunai dan sertifikat. Keluar sebagai juara pertama yakni Erwin (Anggota PWI Kutim), juara kedua Akbar (perwakilan komunitas), juara ketiga Mitra (umum) dan juara favorit Sofia (umum). Kegiatan ini turut didukung oleh Pemkab Kutim dan PT Ganda Alam Makmur (GAM).(Rkt1)