SANGATTA – Secara rutin dan tak henti-hentinya, Dinas Pariwisata (Dispar) Kutim kembali menggelar kegiatan dalam membangun pariwisata daerah. Kali ini Dispar Kutim menginisiasikan gelaran Bimtek Homestay dan Workshop Pembuatan Paket Prodak Wisata Tahun 2023. Pelaksanaan Bimtek digelar selama lima hari mulai Senin (27/2/2023) sampai dengan Jumat (3/3/2023) mendatang di Pelangi Room Royal Victory.
Bimtek dibuka langsung oleh Wabup Kutim Kasmidi Bulang didampingi Kepal Dispar Kutim Nurullah, Sekretaris Dispar Kutim Tirah Satriani hingga Kasi Objek Wisata Ahmad Rifani.
Dalam laporannya, Kepala Dispar Kutim Nurullah mengatakan sasaran Bimtek ini yakni kelompok sadar wisata (pokdarwis) kecamatan dan para pengelola daya tarik pariwisata dari 5 kecamatan seperti Kaliorang, Sangkulirang, Kaubun, Muara Wahau dan Bengalon.
“Khusus Bimtek homestay ini diikuti sebanyak 35 orang Sedangkan workshop pembuatan paket wisata ada 75 orang. Kami harapkan seluruh peserta yang terlibat bisa mengaplikasikan ilmu yng didapat untuk membangun wisata Kutim,” singkatnya.
Selanjutnya dalam arahannya, Wabup Kutim Kasmidi Bulang mengatakan dengan adanya kegiatan ini tentunga harus menghasilkan ide-ide berlian. Usaha bapak dan ibu bakal maju. Daerah tersebut bisa terpromosikan dengan cepat. Di sini kita membagi ilmu,” tegasnya.
Selanjutnya, ia mengajak seluruh insan dan pelaku wisata Kutim, bagaimana sama-sama bergerak membangun dunia pariwisata Kutim.
“Diharapkan dengan meningkatnya dunia pariwisata, nantinya berimbas kepada perekonomian Kutim,” bebernya.
Untuk masyarakat yang mempunyai bisnis homestay, Penkab Kutim siap mensupportnya.
“Tentunya bagaimana kita mengangkat homestaynya makin meningkat lagi. Karena di sini akan diberikan materi-materi salah satunya bagaimana secara teknis menyambut orang datang berkunjung dengan standar nasional,” bebernya.
Lanjutnya, bagaimana dari hasil Bimtek ini menciptakan produk-produk pariwisata Kutim untuk memajukan perekonomian masyarakat.
“Diharapkan objek wisata di Kaliorang, Sangkulirang, Kaubun, Muara Wahau dan Bengalon ini akan berkembang tumbuh di masyarakat. Nanti kita akan bantu fasilitasi sebagai pendamping dari pemerintah,” ujarnya.
Untuk itu perlu saling mendukung. Tidak hanya pelaku homestay, tetapi ada juga yang menyediakan jasa, misal ada yang menyediakan jasa travel yang nantinya untuk membackup homestay.
“Harapannya pelaku usaha akan bergairah dengan adanya masukan, informasi, dan standar membuat homestay,” tutupnya.(Rkt1)