spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lomba Bertutur Dispusip Kutim, Investasi Anak Lebih Mengenal Cerita Nusantara

SANGATTA – Bersama Dinas Perpustakaan dan kearsipan Kutai Timur (Dispusip Kutim), perlombaan bertutur cerita rakyat nusantara tingkat SD/MI se-Kutim digelar di Ruang Meranti Kantor Sekretariat Kabupaten pada Kamis (15/6/2023) dan dibuka langsung oleh Wakil Bupati (Wabup) Kutim Kasmidi Bulang. Kepada para peserta, Wabup Kasmidi Bulang mengapresiasi Dispusip Kutim yang mengajak dan melombakan anak-anak Kutim untuk bertutur atau bercerita karena menurutnya, ini adalah hobi langka dan harus dikembangkan terus menerus. Selain itu, menurut Kasmidi, investasi bagi anak tersebut untuk lebih banyak mengenal cerita-cerita rakyat di Nusantara.

“Ini hobi yang langka. Hobi yang harus dikembangkan terus menerus. Juga investasi bagi anak itu untuk lebih banyak mengenal cerita-cerita rakyat di Nusantara,” ucap Kasmidi.

Maka dari itu, ia memberikan hadiah tambahan berupa voucher menginap di hotel dan uang pembinaan sebagai bentuk motivasi anak.

“Dari 21 peserta yang berasal dari 5 lima kecamatan, terpilih 6 besar. Itulah peserta yang bakal diberikan hadiah. Menginap di Hotel Royal Victoria pada hari Minggu nantinya. Sedangkan yang masuk tiga besar ditambahkan uang pembinaan berupa tabungan sebesar Rp 1 juta per anak,” urainya.

Baca Juga:   Salat Id di Masjid At-Taubah, Kasmidi Bacakan Sambutan Bupati Kutim

Tujuannya agar semua potensi yang dimiliki anak-anak itu memiliki manfaat yang positif. Mau bakat apapun harus dikembangkan dan didukung. Supaya lebih bergairah untuk maju.

“Semoga menjadi inspirasi bagi sekolah di kecamatan yang belum bisa mengikuti perlombaan bertutur ini,” harapnya.

Sementara itu, Sekretaris Dispusip Kutim Rakhmat Rosadi mengatakan kegiatan ini selalu digelar setiap tahunnya, bahkan selalu mengundang sekolah di 18 kecamatan. Namun sebelum hanya dua kecamatan, baru kali ini di ikuti sampai 5 kecamatan. Mungkin alasan keterbatasan atau tak ada faktor pendukung yang membuat tak bisa mengikuti perlombaan ini.

“Lomba kali ini memiliki peningkatan, peserta sebanyak 21 anak dari Kecamatan Sangkulirang, Bengalon, Teluk Pandan, Sangatta Utara dan Sangatta Selatan,” kata Rakhmat.

Ia menambahkan tujuannya menyukseskan secara nasional permasyarakatan minat baca. Mengangkat dan mempopulerkan buku-buku cerita budaya daerah (lokal) Kaltim yang mengandung nilai-nilai kehidupan yang baik serta membangun karakter bangsa (baik buku bernuansa cerita kepahlawanan maupun legenda).

“Menumbuhkembangkan kecintaan anak-anak terhadap karya budaya bangsa secara khusus Kaltim dan mencari bibit-bibit generasi muda Kutim yang dapat menjadi panutan dalam menjalankan kebiasaan gemar membaca,” terangnya.(Rkt1/Adv)

Baca Juga:   Ciptakan Generasi Emas, Bunda PAUD Desa di Ancalong, Longmes dan Busang Dikukuhkan