TENGGARONG – Plt Asisten Administrasi Umum (Admum) Seskab Kutim Didi Herdiansyah menuturkan jika agenda tahunan Erau Adat Pelas Benua 2023 yang berlangsung di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mulai dari Minggu (24/9/2023) hingga 2 Oktober 2023 mendatang, menjadi momentum tepat bagi seluruh Kabupaten/Kota se-Kaltim untuk unjuk kemampuan jika tiap wilayah siap naik kelas menopang Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan tangan terbuka.
Walau Erau Adat Pelas Benua 2023 titik poinnya di Kukar, tetapi temanya yakni kebersamaan yakni “Semangat IKN, Menjaga Adat dan Tradisi Budaya”. Ini menjadi kesan untuk memacu daya juang bagi tiap kabupaten/kota di Kaltim menunjukkan kemampuan sebagai daerah yang pantas menyangga masa depan bangsa dan republik Indonesia (RI).
Didi menambahkan dengan berkaca pada bulan lalu, tepatnya pada Rabu (23/8/2023) di Desa Selangkau Kutim, Gubernur Kaltim Isran Noor dan Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menghadiri peresmian pabrik semen milik PT Kobexindo Cement. Pabrik semen yang dimiliki oleh investor asal China, Hongshi Holding Group dan PT Kobexindo, bertujuan untuk mencapai produksi tahunan sebanyak 8 juta ton dengan nilai investasi 1 milliar USD.
Dikatakan Didi, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, berharap dengan berdirinya pabrik semen ini dan mulai berjalannya produksi. Maka dapat mendorong pembangunan ekonomi di Kutim, seperti penyerapan tenaga lokal, peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar, hingga mendorong perkembangan industri terkait dan manfaat sosial lainnya.
Ia menekankan multiplier effect wajib ada untuk masyarakat di ring satu atau dua perusahaan. Sehingga perusahaan mampu menunjukkan pengaruh ekonomi bagi masyarakat sekitar.
“Termasuk untuk program corporate social responsibility (CSR), saya harap juga bisa tepat sasaran seperti pada bidang infrastruktur, kesehatan, hingga pendidikan. Diharapkan PT Kobexindo Cement juga turut andil berkontribusi mendukung percepatan perekonomian nasional dan khususnya Kabupaten Kutim sesuai dengan visi dan misi Menata Kutim Sejahtera untuk Semua,” terangnya usai menghadiri pembukaan Erau di Ruang Stinggil Keraton Kesultanan/Museum Mulawarman, Minggu (24/9/2023).
Kembali ke Didi, ia kembali menegaskan, setiap Kabupaten/Kota di Kaltim harus memunculkan keunggulan khasnya masing-masing agar mampu menjadi daya tarik dan daya tawar dalam proses berbangsa dan bernegara ke depannya.
“Karena IKN bukan sekadar wacana,tetapi telah diwujudkan dengan progres pengembangan yang luar biasa cepatnya. Kita tidak boleh terlena, namun harus mengisi tiap-tiap bidang dengan kemampuan internasional yang berkulturkan ciri khas lokal. Bahkan soal menyangga telah ditunjukkan oleh Kabupaten Kutim lewat progres pembangunan industrinya, giliran kabupaten/kota lain mendukung dengan mengisi lini-lini pembangunan lainnya,” tegasnya.(Rkt)