spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Joni: Pelayanan Air Bersih Harus Dimaksimalkan Perumdam TTB Kutim

SANGATTA – Sebagai salah satu pelayanan infrastruktur dasar untuk masyarakat, peran pemerintah sangat besar untuk merealisasikannya. Hal ini lah yang didorong Ketua DPRD Kutim Joni agar Pemkab Kutim melalui Perumdam Tirta Tuah Benua (TTB) Kutim memaksimalkan dalam pelayanan air bersih.

“Fasilitas dalam pelayanan air bersih ini sangat penting dan utama apalagi sangat dibutuhkan masyarakat. Saya harap layanan ini bisa terlayani ke kawasan pedalaman dan pesisir di Kutim,” tegasnya.

Ia pun meminta Perumdam TTB Kutim segera meningkatkan produktivitas dalam meningkatkan pengelolaan air bersih terutama bagi wilayah yang belum teraliri air bersih.

“Karena saya juga melihat masih banyak daerah yang belum menerima manfaat pelayanan air bersih dari Perumdam TTB Kutim. Nah, saya juga berharap seperti perusahaan swasta bisa turut membantu menyediakan air bersih bagi warga sekitar di wilayah operasional,” urainya.

Dai catatan Joni, memang hampir semua wilayah di Kutim semua sudah mendapatkan pelayanan air bersih baik dari program PDAM hingga Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas). Nah, tapi Politikus PPP itu mendorong seluruh wilayah yang belum menerima pelayanan tersebut segera dijadikan prioritas.

Baca Juga:   Yusri Sambut Baik Program RTLH di Kutim

“Ya harus segera direalisasikan dan ini memang menjadi kewajiban bagi pemerintah untuk memenuhinya,” tegasnya.

Ia optimis hal ini bisa direalisasikan karena didukung oleh sumber daya alam yakni limpahan air sebagai bahan utama. Jadi ke depan bagaimana pemerintah mengolah dan mendistribusikan kepada warganya.

“Sekarang persentasenya di 58 persen pelayanan air bersih yang tersedia untuk seluruh kecamatan. Untuk itu, pemerintah harus berkomitmen menyediakan air bersih, tinggal memanfaatkan sumber-sumber air baku,” urainya.

Berdasarkan data, pengelolaan air bersih di PAMDes sudah 34 unit tersedia di 28 desa dan Pamsimas yang ada di 42 desa.

“Memang harus berkomitmen penuh terus ditingkatkan. Namun, dalam perjalanannya jangan sampai ada kecemburuan sosial dari masyarakat desa yang belum menerima layanan air bersih,” tutupnya.(Adv/Rkt)