SANGATTA – Polres Kutai Timur (Kutim) bersama Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kutim menggelar press rilis pengungkapan kasus Illegal Oil di Mako Polres Kutim, Kamis (21/12/2023). Kasus ini, sedikitnya ada tiga tersangka yang berhasil diamankan dengan barang bukti sebanyak kurang lebih 20 liter Bahan Bakar Minyak (BBM) pertalite.
Dikatakan Kapolres Kutai Timur, AKBP Ronni Bonic melalui Kasatreskrim AKP Dimitri Mahendra, Satgas BBM terpadu melalui reskrim telah melakukan pengintaian pada 13 Desember 2023 lalu. Hasilnya, pihaknya menemukan pelanggaran illegal oil.
“Kami melakukan penyelidikan di SPBU. Ada dua orang A dan M yang melakukan illegal oil atau pengetap. Mereka menggunakan dua mobil berbeda. Berkumpul satu rumah. Kita buka mobil ada jerigen mobil. Lalu kita geledah terdapat minyak pertalite. Dan kita kembangkan lagi ternyata di jual ke saudara A. Saudara H juga yang langsung menjual ke masyarakat,” jelas Kasatreskrim Dimi.
Dimi mengatakan tiga orang ini diamankan saat dilakukan penyelidikan. Bukan pada saat tim gabungan melakukan razia di lapangan.
“Pada saat di razia memang kita amankan lima orang ketika antre BBM. Namun tak cukup bukti. Jadi kami kenakan tilang saja. Kami juga amankan 5 buah mobil,” katanya.
Dirinya menghimbau agar kiranya oknum pengetap bijak dalam memanfaatkan BBM. Tidak merugikan masyarakat banyak. Tentu saja, hal itu akan menjadi fokus Polres Kutim.
“Kami tak main-main. Kami akan lakukan penegakan hukum,” tegasnya.
Sedangkan, Plt Kadisperindag Kutim Andi Nurhadi Putra menyampaikan selaku perwakilan pemerintah selalu melakukan sosialisasi terkait pemanfaatan BBM yang wajib tepat sasaran. Sedangkan aparat terkait melakukan pengamanan kendaraan yang diduga dimanfaatkan untuk mengetap.
“Dua titik. APT Pranoto sama Yos Sudarso. Kami sosialisasi aja. Terkait pendistribusian BBM. TNI-Polri sambil periksa kendaraan. Kalau tidak sesuai ketentuan diamankan. Baik plat nomor dan kendaraan,” ujar Plt Kadisperindag.
“Pas diamankan pada saat sedang mengantre. Sementara kami fokus ke roda 4,” tambahnya.
Kata dia, kegiatan demikian akan terus dilakukan. Hingga pengetap benar-benar dapat teratasi. Atas aksi yang dilakukan, Andi mengaku SPBU mulai stabil.
“Ini akan terus dilakukan. Kita akan mengkaji terus. Tentu untuk mengurangi pengetap. Kita ke kendaraan roda dua juga nanti. Alhamdulillah sudah lancar sekarang,” tutupnya.(Rkt)