spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Jimmy Sayangkan Belum Ada Tindak Lanjut Perbaikan Jalan Rantau Pulung

SANGATTA – Jalan Poros Rantau Pulung selalu menjadi sorotan bahkan tak henti-hentinya dibicarakan, sebab sampai saat ini akses tersebut masih sangat rusak.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Jimmy saat ditanya para awak media terkait masalah Jalan Poros Rantau Pulung yang hingga hari ini belum ada tampak perbaikannya.

Ia pun menjawab, bahwa memang benar adanya waktu itu, perpanjangan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan batu bara atau yang biasa disebut (PKP2B) adalah perjanjian antara pemerintah dengan perusahaan berbadan hukum Indonesia untuk melakukan kegiatan usaha pertambangan batu bara.

Berdasarkan hal itu, persetujuan dari pihak Perusahaan PT Kaltim Prima Coal (KPC) bisa menyelesaikan penanganan Jalan Poros Rantau Pulung.

“Nah, itu yang kita harapkan KPC punya kontribusi juga, kita juga mau dorong KPC supaya maksimal memanfaatkan perbaikan jalan itu,” ungkap Jimmy.

Namun, disisi lain ia mengatakan, hanya saja mesti ke pusat terlebih dahulu. Pihaknya akan mendorong pemerintah supaya ada komitmen dari pusat agar cepat diselesaikan.

Baca Juga:   Anggota Dewan Diminta Tingkatkan Fungsi Pengawasan

Tetapi, selain itu, permasalahan yang kemudian melanda ialah persoalan waktu. Sebelumnya, tidak ada tenggak waktu yang ditentukan saat perjanjian dilakukan oleh pemerintah dengan perusahaan.

“Memang tenggak waktunya itu yang jadi permasalahan, karena nggak ada tenggak waktu yang ditentukan, jadi terserah KPC, terserah kapan aja dia mau, karena tidak ada pembicaraan, waktu dan kapan harus diselesaikan,” ucapnya.

Terlepas dari semua itu, Jimmy mengungkapkan, bahwa dari pihak DPRD secara teknis pihaknya selalu melakukan upaya mendorong terus agar terselesaikan Jalan Poros Rantau Pulung itu.

“Jadi ada grup kami bentuk untuk perbaikan jalan itu, terkontrol di situ. Tetapi, hanya perbaikan ringan saja untuk sementara ini. Dan kita tunggu dari pemerintah seperti apa komitmennya,” pungkasnya. (Rkt2/Adv)