SANGATTA – Akses internet masih permasalahan klasik di dunia pendidikan. Sementara sektor itu Indonesia gencar mendorong digitalisasi. Inilah yang menjadi tantangan besar bagi dunia pendidikan terutama siswa-siswi dan para tenaga pendidik yakni guru.
Kesenjangan terhadap akses internet yang tidak merata mengakibatkan dampak kepada pembelajaran siswa-siswi. Teruntuk sekolah-sekolah yang berada di wilayah perdesaan.
Kabupaten Kutai Timur (Kutim) termasuk salah satu wilayah yang masih mengalami hal tersebut, daerah yang cukup luas dengan 18 kecamatan diduga masih terkendala soal akses internet yang belum merata.
Hal itu, direspon salah seorang legislator DPRD Kutim Basti Sangga Langi. Dirinya mengungkapkan terkait persoalan jaringan internet sudah ia sarankan kepada pemerintah daerah. Persentasenya mungkin sudah tidak sebanyak lagi karena laporan pemerintah pada saat ia rapat bersama, 80 persen sudah tersebar tinggal 20 persen lagi yang belum.
“Mudahan tahun ini bisa selesai semua karena anak-anak kita ini kan sudah canggih pembelajarannya semua sudah berbasis internet, ” ungkap Basti Saat diwawancarai awak media.
Menurutnya, ia juga katakan bahwa memang perlu pemerintah daerah segera merealisasikan internet di 18 kecamatan. Agar anak-anak bisa belajar dengan baik.
“Pertemuan kami dengan pihak pemerintah lewat Diskominfo Staper Kutim bulan ini kemarin,” terangnya. (Rkt2/Adv)