spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kembalikan Formulir Bacalon Bupati Ke PPP, Kasmidi Bulang: Bernostalgia

SANGATTA – Disambut baik oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Kasmidi Bulang mengatakan ini rasa kekeluargaan inilah yang akan terus ditampilkan di Kutim nantinya.

Pengembalian formulir Kasmidi Bulang bersama dengan simpatisan Partai Golkar ke Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebagai Bakal Calon Bupati Kutim disambut hangat oleh partai berlambang Ka’bah itu.

Pihaknya mengatakan, yang dinamakan pemilihan itu hanyalah bagian dari sebuah proses demokrasi.

“Hari ini kita hadir di sini menunjukkan bahwa Kutim tidak boleh pecah, ” ujar Kasmidi.

Lebih lanjut, dengan agenda pengembalian formulir bakal calon kepala daerah Kutim, ia katakan, tentu dengan kehadiran pihaknya di DPC PPP menunjukkan bahwa sebagai anak bangsa dan warga Kutim khususnya, mesti dan harus tetap kompak dalam menyongsong yang namanya perhelatan politik.

Selain itu, Kasmidi Bulang bernostalgia sedikit, dengan menceritakan tentang dirinya dengan mantan Bupati Kutim Ismunandar, bahwa kedekatannya sampai saat ini masih terjalin erat, sesekali Kasmidi mengunjungi Ismunandar kala dirinya sedang berada di Jakarta.

Baca Juga:   Kebakaran Dini Hari, SMK Islam Nurul Hikmah dan 10 Ruko Ludes Terbakar

“Sampai saat ini saya masih berkoordinasi dengan beliau, berapa kali saya berkunjung ke Jakarta, saya berdiskusi dengan beliau berkaitan dengan Kutim,” ungkapnya.

Wakil Bupati Kutim itu mengungkapkan, bahwa ada pesan yang disampaikan kepada dirinya yang membuat ia termotivasi sampai saat ini. Ia menyampaikan begini, dinda waktu dinda sama-sama saya, apa yang dinda rasakan.

Ia, Kasmidi mengucapkan, bahwa ketika bersama dengan bapak hubungan silaturahmi itu sampai di ujung tidak pernah masalah.

Lanjut Kasmidi, apa yang bapak lakukan sebagai seorang bupati kala itu, tidak pernah melakukan sesuatu sebelum wakilnya hadir. Semisal tanda tangan ataupun menerima sebuah tamu.

“Artinya apa, dia menunjukkan bahwa bupati dan wakil bupati itu tidak boleh pisah sebelum jabatan selesai, walaupun akan sama-sama maju, jujur saya sampaikan itu kepada beliau,” tuturnya.

Kemudian, ia bertanya lagi, ada yang lebih penting waktu dinda bersama dengan saya, apa yang terjadi pada pembangunannya. Pihaknya pun menyampaikan, kala itu pembangunan, walaupun belum maksimal namun hampir terselesaikan semuanya.

Baca Juga:   Setelah Didemo, Dirut RSUD Kudungga Akhirnya Diganti, Bupati Klaim Rotasi Jabatan

“Pembangunan jembatan utara dan selatan, lalu pembangunan yang namanya lingkar masabang yang katanya juga enklaf zaman itu, bisa kita bangun dengan APBD, selanjutnya pembangunan embung di Rantau Pulung, kemudian peresmian Rumah Sakit Kudungga, selanjutnya di Sangkulirang ada listrik 24 jam dan lain sebagainya kita selesaikan semua,” bebernya.

Terakhir, Kasmidi menyebutkan, bahwa ketika ia berdiskusi dengan Ismunandar, ia juga menanyakan terkait bagaimana dengan kondisi yang sekarang. Dengan rasa kurang enak, kasmidi pun menjelaskan, bahwa proyek begitu banyak namun tidak terselesaikan, pasalnya, rata-rata kontraktornya bukan orang Kutim.

“Nah itu yang harus jadi pertimbangan masyarakat harus memilih pemimpin ke depannya, karena seorang pemimpin itu harus berani mengawal berani bertanggung jawab, nah ini yang beliau sampaikan,” imbuhnya.

Kasmidi menambahkan, sampai pada tataran APBD ia pun menanyakan, bahwa dulunya APBD yang hanya Rp 3 triliun berapa macam kegiatan dibangun dan itu berhasil sampai 100 persen, dan sekarang sudah naik menjadi Rp 9 triliun hampir semuanya tidak ada kelihatan apa yang jadi.

Baca Juga:   TPST Prima Sangatta Eco Waste Berinovasi, Kini Kembangkan Maggot

“Ini semua saya berani sampaikan karena beliau menyampaikan begitu, bahwa sampaikan kepada masyarakat hal hal yang riil seperti ini,” pungkasnya. (Rkt2)