SANGATTA – Mantan Bupati Kutim periode 2003-2005 Mahyudin, menilai Kutim daerah yang kaya. Jadi kaya akan segalanya, baik dari sektor Sumber Daya Manusia (SDM) maupun dengan Sumber Daya Alam (SDA)-nya.
Kutin yang didirikan sejak tahun 1999 saat ini sudah berusia 25 tahun, terdiri dari 18 kecamatan,139 Desa, 2 kelurahan, dengan penduduk 425 ribu jiwa yang luas wilayahnya 35.748 km persegi.
“Luasnya begitu luar biasa, namun penduduknya masih sedikit,” sebutnya ditemui awak media belum lama ini.
Mahyudin juga melihat daerahnya hari ini dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang begitu fantastis yakni Rp 9,1 triliun harusnya fokus saja kepada pembangunan.
“Saya kira lebih fokus saja pada pembangunan untuk kesejahteraan rakyat,” ungkapnya.
Hal itu, ia ungkapkan dalam kegiatan yang diselenggarakan pihaknya yang bertajuk Ruang Dialog “Kaltim Keren” Bertempat, di Cafe Kopi Kai, Minggu (9/6/2024).
Lebih lanjut, ia mengatakan, mungkin selama ini di Kutim politiknya terlalu kencang. Makanya sampai-sampai tidak ada yang terlihat.
“Contoh, saya kasih gambaran di Bontang itu Pama bisa bikin melalui CSR mengembangkan UMKM itu sudah ekspor produknya, kita punya KPC, CSR-nya gede tapi belum kelihatan sampai hari ini,” ujarnya.
Menurut Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) itu, harusnya uang itu bisa kembali kepada rakyat, dimanfaatkan oleh rakyat, untuk membangun ekonomi mereka agar mereka lebih sejahtera di masa yang akan datang.
“Karena saya orang bukan tipikal menyalahkan orang lain, tetapi dengan pikiran-pikiran saya bahwa ini loh yang harus kita kerjakan,” tuturnya.
Terakhir, ia menyebutkan, tambang harusnya mulai sekarang dihitung bahwa sebentar lagi akan habis, sehingga ekonomi Kutim itu mesti bertumpu kepada SDA yang bisa diperbaharui.(Rkt2)