spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

UMKM di Kutim Perlu Diminimalisir, Tapi Jangan Sampai Dimatikan

SANGATTA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) David Rante menilai banyaknya UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di Kutim perlu diminimalisir oleh Dinas Koperasi dan UKM Kutim.

Pasalnya, banyaknya UMKM yang sebelumnya tidak diketahui adanya tiba-tiba bermunculan. Tetapi, ketika peminimalisiran itu mau dilakukan jangan sampai juga mematikan UMKM tersebut.

“Saya kira langkah pertama koperasi itu menurut saya penting untuk meminimalisir UMKM yang ada, banyak UMKM menjadi ada, tapi di sisi yang lain jangan sampai UMKM itu dimatikan apalagi yang sudah berjalan,” ungkap David Rante saat diwawancarai awak media.

Selain itu, informasi saat ini di Dinas Koperasi itu tidak lagi melakukan pembinaan per UMKM, tetapi ia menjadikan UMKM tersebut melalui satu wadah.

Menurut David Rante, langkah tersebut memang penting untuk mengoptimalkan penggunaan anggaran serta bantuan yang diberikan pada UMKM itu supaya bisa maksimal.

Namun, ia juga mengatakan bahwa disisi lain perlu juga menggandeng stakeholder yang lain supaya UMKM ini bisa bertumbuh.

Baca Juga:   Dewan Akui Kutai Timur Masih Kekurangan SDM

“Saya kira kalau mau di inventarisasi semua UMKM kita itu luar biasa, apalagi yang menjual melalui online belum lagi kafe-kafe bermunculan,” ujarnya.

Jika hal ini benar-benar mau dikembangkan semua supaya berhasil, kata David Rante, kesempatannya sangat besar, sebab ia memprediksi 2 sampai 3 tahun ke depan anggaran yang dimiliki Kutim saat ini itu tidak akan lagi terulang nantinya.

Maka dari itu, kesempatan dan peluang untuk maksimalkan anggaran saat ini benar-benar dioptimalkan sebaik-baiknya.

“Kalau ini memang kita mau kembangkan semua supaya bisa berhasil saya kira kesempatan sangat besar karena prediksi saya 2 sampai 3 tahun ke depan kita tidak lagi memiliki anggaran cukup besar seperti ini,” katanya.

Di samping itu, pengaruh dan dampak dari harga batu bara menurun pastinya ke depan tidak seperti saat ini. Kemudian, Dana Bagi Hasil (DBH) yang lain juga akan mengikut. Tentu itu semua tidak akan seperti sekarang lagi.

Apalagi pemerintah pusat juga mulai memprogramkan kegiatan yang luar biasa menyedot banyak anggaran walaupun sebenarnya itu berefek pada negara agar supaya menjadi negara maju.

Baca Juga:   Dewan Sorot Perjalanan Dinas, Bappeda Diminta Semua Dievaluasi

Olehnya, pemerintah daerah harus mampu membaca dan melihat situasi dan kondisi seperti ini.

“Pemda harus melihat, saya kira membangun ekonomi melalui UMKM ini hampir mati karena dengan adanya itu berdampak langsung secara signifikan kepada masyarakat contohnya soal makan gratis (prabowo) ini saya yakin membuat UMKM ini akan bergerilya, membuat bagaimana bahan bahannya,” tuturnya.

David Rante, berharap, berdasarkan itu semua, Kutim khususnya tidak lagi memasok dari luar daerah, tetapi bisa memproduksi sendiri dari masyarakat sendiri (Kutim).

Tentunya, ini perlu pembenahan UMKM, sebab mau tidak mau, suka tidak suka, jika pemerintah pusat telah memprogramkan pasti daerah akan mengikuti.

“Kan sayang peluang itu. Kalau dilewatkan, pemerintah harus mendorong itu, peluang itu harus dibaca,” tandasnya. (Rkt2/Adv)