SANGATTA- Puncak peringatan HUT ke-23 Kutim dilaksanakan upacara yang digelar di halaman Kantor Bupati Kutim, Rabu (12/10/2022). Bertindak sebagai inspektur upacara (Irup) Gubernur Kaltim Isran Noor.
Hadir pada momen spesial tersebut, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, Wabup Kasmidi Bulang, Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Muhammad Arifin, unsur pimpinan Forkopimda, anggota DPRD Kutim, Camat, Kepala OPD, pimpinan instansi vertikal, perwakilan perusahaan serta undangan yang tampak memenuhi podium kehormatan.
Upacara yang dimulai sejak pukul 08.00 Wita tersebut diawali pembacaan sejarah singkat Kabupaten Kutim oleh Seskab Rizali Hadi dan bertindak sebagai komandan upacara yakni Kepala Bagian Pemerintah Sekretariat Kabupaten Sutrisno dengan peserta upacara dari unsur TNI Polri, unsur Korpri, Dishub, Satpol PP serta perwakilan siswa dari berbagai sekolah yang ada di Sangatta.
Dalam pidatonya, Gubernur Kaltim Isran Noor berpesan momentum usia ke-23 Kutim kali ini kepada masyarakat Kutim untuk terus saling bersinergi dan bersatu serta menjaga semangat menjaga kerukunan antarsesama.
“Apresiasi yang tinggi saya berikan kepada pemerintah dan masyarakat Kutim, karena di usianya yang ke-23 tahun ini Kutim terus bersemangat melaksanakan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan bersama,” ujarnya.
Meskipun sempat terkendala dalam pelaksanaan program pembangunan serta melumpuhkan perekonomian akibat adanya pandemi COVID-19 yang melanda, namun semangat untuk terus membangun yang bertujuan untuk kesejahteraan bagi masyarakat tidak boleh berhenti. Saat ini pemerintah baik pusat maupun daerah sudah melakukan pemulihan ekonomi dengan fokus peningkatan usaha produktif dan meningkatkan daya beli masyarakat.
“Oleh karena itu, Pemkab Kutim hendaknya juga segera melakukan terobosan dengan inovasi dan kreativitas,” tegas Isran.
Mantan Bupati Kutim periode 2009-2015 ini menyakini, ke depan Kutim akan menjadi salah satu daerah di Kaltim yang akan menjadi lumbung pangan dan holtikultura untuk peyangga ibu kota negara (IKN) bersama Penajam Paser Utara (PPU), Kutai Kartanegara (Kukar) serta Kutai Barat (Kubar).
“Selain di sektor UMKM, pariwisata, pendidikan serta pengentasan kemiskinan melalui penciptaan lapangan kerja yang baru,” bebernya.
Terakhir, dirinya meminta agar Kutim tidak melupakan terkait peningkatan sumber daya manusia (SDM) di berbagai bidang, tanpa meninggalkan ajaran serta amalan yang mengandung nilai-nilai keagamaan, agar tercipta insan yang beriman bertakwa pribadi yang santun dan berahlak mulia serta daerah yang aman dan damai.
“Dirgahayu Kabupaten Kutim ke-23. Sebuah pantun membeli gula di bungkus daun, beli banyak di bungkus kain, rakyat Kutim giat membangun, agar tak tertinggal dengan daerah yang lain,” ucapnya.(kopi6/rkt1)