spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

FSN Edisi Ketiga Kembali Digelar, Momentum Perkuat Pelestarian Budaya Kutai

BENGALON – Kegiatan tahunan Festival Sekerat Nusantara memasuki edisi ketiga garapan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim menggandeng Dinas Pariwisata (Dispar) yang dipusatkan di Desa Sekerat Kecamatan Bengalon dibuka secara resmi oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, Selasa (16/7/2024) malam sekira puku 20.00 Wita.

Menggunakan pakaian adat besapu, Bupati Ardiansyah Sulaiman tampak didampingi beberapa tamu undangan yakni Danlanal Sangat Letkol Laut (P) Rudi Iskandar, Wakil Ketua II DPRD Kutim Arfan, Plt Camat Bengalon Ahmad Rasyidi, Kepala Desa Sekerat Sunan Dhika, Kepala Disdikbud Kutim Mulyono, Kepala Dispar Kutim Nurullah, Manajer PLN UP3 Bontang Dody Suhendra serta jajaran perwakilan Forkopimcam yang hadir dan stakeholder perusahaan terkait yang ada di Desa Sekerat. Kegiatan ini turut dirangkai dengan ritual adat belian kutai dan peresmian listrik 24 jam di Desa Sekerat.

Dalam sambutannya, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengatakan jika momentum FSN adalah perhelatan salah satu bentuk pelestarian adat istiadat dan budaya Kutai.

“Kutai sudah mulai baca kelas 2 SD ada satu kerajaan tertua di Indonesia pada abad ke-3 dan kerajaannya adalah Kudungga beraliran hindu siwa. Selanjutnya kemegahan ini pada saat Raja Mulawarman dan kini terus berkembang pada abad ke-13, namun Mulawarman takluk dengan Kutai Kartanegara. Kemudian Kutai Kartanegara berafiliasi bersama Mahakam menjadi Kutai Kartanegara Ing Martadipura,” jelasnya menjelaskan seharah Kutai.

Baca Juga:   Tingkatkan Air Bersih, Kutim Dukung Penuh IMM Bangun SPAM

Kemudian, Bupati Ardiansyah meminta agar FSN harus dipelihara.

“Baru saja di Ruang Meranti Kantor Bupati kemarin saya mengukuhkan Majelis Adat Kutai untuk Kutim. Kita harapkan majelis ini utuh memegang panji kerajaan supaya dipahami adat Kutai di semua wilayah Kutai di Kaltim. Termasuk ada kita laksanakan adat adalah pelas laut kita juga menggunakan baju besapu. Itu salah satu di antara menjadi bagian kekayaan adat Kutai dan Kesultanan Kutai menjadi bagian tidak terpisahkan dari budaya Melayu Nusantara,” tegasnya.

Berikutnya, FSN ini juga memberikan pemahaman kepada dunia terkait pelestarian adat istiadat dan budaya Kutai.

“Terima kasih kepada Desa Sekerat agar terus berkomitmen dalam melestarikan adat istiadat dan budaya Kutai. Ini terus lestari menjadi bagian penting adat budaya Kutim. Ini awal dari sejarah manusia kita tidak bisa lepas dari sejarah. Dimana adat, ada pariwisata perlu ada inovasi dan kreatif pengembangan mendukung pariwisata harus terus ada dan di dalamnya sebagai bentuk daripada keterlibatan peningkatan ekonomi kerakyatan. Dan apalah pariwisata maju ekonomi masyarakat tidak maju,” urainya.

Baca Juga:   Jembatan Mulawarman dan TK Bunga Bangsa Kaliorang Diresmikan Bupati Ardiansyah

“Saya minta perusahaan yang ada di Desa Sekerat juga harus mendukung berkembangnya ekonomi masyarakat. Perusahaan harus beri perhatian dalam pertumbuhan ekonomi. Kemudian untuk Dispar terus berinovasi meningkatkan daya tarik Sekerat lebih maksimal. Disamping ada wisata pantai memiliki alam yang indah, Sekerat satu-satunya Kutim ada olahraga paralayang seandainya ada atraksi paralayang turunnya di pantai. Tahun depan jika bisa diadakan atraksi paralayang,” tutupnya.(Rkt)