SANGATTA – Upacara penurunan bendera Merah Putih peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia di Kutai Timur (Kutim) berlangsung dengan penuh khidmat dan sukses. Acara yang menjadi bagian dari rangkaian peringatan kemerdekaan ini dilaksanakan di halaman Kantor Bupati Kutim pada Sabtu (17/8/2024) pukul 17.30 WITA. Sebagai inspektur upacara, Danlanal Sangatta Letnan Kolonel Laut (P) Rudi Iskandar, memimpin dengan tegas, menyimbolkan penghormatan tertinggi kepada bendera negara.
Dalam suasana yang sarat dengan semangat nasionalisme, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, Ketua DPRD Kutim Jimmi dan Komandan Kodim 0909/KTM Letkol Inf Ginanjar Wahyutomo turut hadir di panggung kehormatan. Kehadiran mereka, bersama dengan perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pejabat eselon II, III, dan IV di lingkungan Pemkab Kutim, serta tamu undangan lainnya, menambah kekhidmatan upacara tersebut.
Letnan Satu (Inf) Bagus Aji Suryanata Kusuma, yang bertindak sebagai komandan upacara, menunaikan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Bagus Aji, yang lahir di Balikpapan pada 26 April 1983, adalah seorang perwira dengan pengalaman luas. Ia merupakan lulusan Abituren Secaba PK tahun 2002 dan Secapa AD tahun 2018. Pengalamannya meliputi tugas sebagai anggota Satuan Tugas (Satgas) Cenderawasih Papua pada 2004-2005, Satgas UNIFIL Lebanon 2007-2008, Satgas Camar Maleo Papua 2013-2014, serta Satgas Operasi Tinombala Poso 2016-2017. Saat ini, Bagus Aji menjabat sebagai Komandan Rayon Militer (Koramil) 0909-07 Teluk Pandan, menjadikannya sosok yang berpengalaman dalam memimpin pasukan.
Peran penting lainnya diemban oleh Letnan Satu (Kav) Hani Akhiyat, yang bertindak sebagai Perwira Upacara. Lahir di Jombang pada 15 Mei 1976, Hani Akhiyat merupakan lulusan Secapa AD tahun 2019 dan saat ini menjabat sebagai Perwira Sandi Kodim 0909/KTM. Kepemimpinan mereka dalam upacara ini memperlihatkan bagaimana integritas dan dedikasi menjadi pilar penting dalam pelaksanaan tugas negara.
Tak kalah penting, Letnan Dua Laut (Pelaut) Choirul Birri bertugas sebagai Komandan Kompi Paskibraka. Choirul Birri, yang lahir di Sidoarjo pada 1 Agustus 1990, merupakan lulusan Pendidikan Pembentukan Perwira (Diktupa) angkatan 52 tahun 2022. Saat ini, ia menjabat sebagai Kadet Ops KAL Kudungga Pangkalan Laut Sangatta, memperlihatkan keahliannya dalam memimpin para Paskibraka.
Di sisi lain, sebagai Komandan Pleton Paskibraka, Albian Adurrahman, lahir di Sangatta pada 13 Agustus 2008, menjadi sosok pemimpin muda yang membanggakan. Albian, putra pasangan Faizal Rahman dan Anita Rohma, saat ini tengah menempuh pendidikan di SMAN 2 Sangatta Utara. Perannya dalam upacara ini mencerminkan dedikasi tinggi generasi muda dalam menghormati sejarah bangsa.
Sebagai pembawa bendera, Aimee Luqyana Digthalirah, yang lahir di Samarinda pada 20 Januari 2008, dengan penuh kehormatan menjalankan tugasnya. Aimee, anak dari pasangan Rahmat Rusdi Adnan dan Henny Anissa, kini menempuh pendidikan di SMAN 1 Sangatta Utara, menunjukkan bahwa tanggung jawab besar bisa diemban oleh generasi muda dengan baik.
Tak kalah penting, Vincensius Gabriel Yohanes Keintjem bertindak sebagai pembentang bendera. Lahir di Pakuweru, Kecamatan Tengah, Minahasa Selatan, Vincensius, putra pasangan Marthen Keintjem dan Roberta Charlota, kini bersekolah di SMK 2 Sangatta Utara. Tugasnya dalam upacara ini menandakan peran penting pendidikan dalam membentuk generasi yang tangguh.
Sementara itu, Andi Muhammad Akhsa Gustamar, yang lahir di Parepare pada 31 Agustus 2007, menjalankan tugas sebagai Komandan Kelompok (Danpok). Putra pasangan Andi Mappawekke dan Rohaniyah ini tengah menempuh pendidikan di SMAN 1 Sangatta Utara, menunjukkan keteguhan dan kepercayaan diri dalam memimpin kelompoknya.
Sebagai penggerek bendera, Adam, yang lahir di Bulukumba, Sulawesi Selatan pada 7 September 2007, turut berperan dalam upacara ini. Putra pasangan Carmanah dan Jushana Hamid ini saat ini bersekolah di SMAN 2 Muara Wahau. Pengalamannya dalam upacara penurunan bendera menambah pengalaman hidup yang berharga bagi masa depannya.
Penurunan bendera Merah Putih di Kutim berakhir tepat pada pukul 18.00 WITA dan diakhiri dengan sesi jabat tangan dan foto bersama Bupati, Forkopimda, pejabat eselon II, Paskibraka, serta keluarga. Upacara ini tidak hanya menjadi simbol penghormatan terhadap negara, tetapi juga mencerminkan semangat kebangsaan yang terus hidup di hati setiap warga Kutim. (Rkt)