spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Reorientasi Dai Pembangunan di Kutim, Bangun Kolaborasi dengan Masyarakat Agamis dan Sejahtera

SANGATTA – Sebanyak 250 dai dari berbagai wilayah di Kutai Timur (Kutim) turut serta dalam program Reorientasi Dai Pembangunan tahun 2024. Acara ini dibuka oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, pada Selasa (3/9/2024) di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim. Reorientasi ini bukan hanya sebagai ajang penguatan peran Dai, tetapi juga sebagai langkah strategis dalam membangun sinergi antara pemerintah dan tokoh agama untuk mewujudkan masyarakat yang lebih agamis, harmonis, dan sejahtera.

Dalam laporan pembukaannya, Sub Koordinator Bina Mental dan Spiritual Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setkab Kutim Nurcholis, menjelaskan bahwa program ini menghadirkan sejumlah narasumber yang memiliki kapasitas dalam bidang agama dan pembangunan. Narasumber yang dihadirkan antara lain Ustaz Wariadi, Ustaz Syahrim Thoriq dari Pondok Pesantren Bontang, serta perwakilan dari Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi (Disnakertrans) yang akan memaparkan materi terkait pentingnya jaminan sosial bagi para dai melalui program BPJS Ketenagakerjaan.

Bupati Ardiansyah Sulaiman pada kesempatan ini menekankan pentingnya kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan para Dai dalam proses pembangunan di Kutim.

Baca Juga:   Wabup Kasmidi Minta Cabor Kurash Harus Dikembangkan di Kutim

“Jika Kutai Timur kita kelola dengan baik, dengan kerja sama yang erat antara pemerintah dan dai pembangunan, maka dampak positifnya akan lebih terasa oleh masyarakat,” ujar Ardiansyah.

Sejak awal berdirinya Kutim, lanjutnya, pemerintah telah melibatkan tokoh-tokoh agama, baik dari Islam maupun agama lainnya, dalam setiap kebijakan pembangunan. Konsep ini dikenal sebagai Dai Pembangunan atau rohaniawan pembangunan. Yakni pemahaman agama yang mendalam dipadukan dengan upaya pembangunan daerah. Sehingga menghasilkan manfaat yang lebih luas dan berkelanjutan.

Program reorientasi kali ini mengangkat tema “Menanggapi Kebersamaan dalam Mewujudkan Masyarakat yang Agamis, Harmonis dan Sejahtera Menyongsong Pilkada Damai 2024”. Tema ini dianggap relevan dengan tantangan sosial-politik saat ini, terutama dalam menghadapi kontestasi Pilkada mendatang yang diharapkan dapat berjalan damai dan tanpa konflik.

Ardiansyah juga menyampaikan bahwa dengan pemahaman agama yang lebih mendalam, para dai pembangunan diharapkan dapat berperan aktif dalam menyosialisasikan pesan-pesan perdamaian dan harmonisasi dalam masyarakat. Pemerintah juga tidak menutup mata terhadap tugas berat yang diemban para Dai, khususnya dalam memberikan bimbingan spiritual kepada masyarakat di tengah dinamika sosial yang semakin kompleks. Sebagai bentuk apresiasi terhadap dedikasi para Dai, pemerintah Kutim akan memberikan jaminan sosial melalui program BPJS Ketenagakerjaan.

Baca Juga:   Pemkab Kutim Siapkan THR untuk TK2D, Besarnya Rp 1,5 Juta Per Orang

“Kami memahami bahwa tugas Dai pembangunan tidaklah ringan, penuh risiko, dan memerlukan pengorbanan. Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen untuk memberikan jaminan sosial yang layak bagi seluruh dai pembangunan,” jelas Ardiansyah.

Bupati Kutim menutup sambutannya dengan harapan besar agar Dai pembangunan terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam mengawal proses pembangunan daerah.

“Dai pembangunan adalah patriot yang membantu pemerintah Kutai Timur dalam memberikan pemahaman dan arahan kepada masyarakat. Kami berharap peran ini terus diperkuat demi kesejahteraan bersama,” pungkasnya.

Acara reorientasi ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah dan tokoh agama di Kutim, terutama menjelang Pilkada 2024 yang diharapkan berlangsung damai dan lancar. Dengan kolaborasi yang semakin solid, diharapkan upaya pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan dapat semakin dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat. (Rkt)

Most Popular