spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Puncak Perayaan Hari Pramuka ke-63 dan Pembukaan Kemah Bela Negara di Kutim

SANGATTA – Puncak perayaan Hari Pramuka ke-63 dan Pembukaan Kemah Bela Negara Tingkat Daerah Kalimantan Timur (Kaltim) berlangsung meriah di lapangan Kantor Bupati Kutai Timur (Kutim) pada Kamis, 26 September 2024. Acara ini menjadi momentum penting dalam membuktikan peran Gerakan Pramuka dalam membina generasi muda di tengah dinamika bangsa.

Hadir dalam acara tersebut Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Kaltim, Fachruddin Jafrie, yang secara resmi membuka Kemah Bela Negara yang diikuti oleh 300 pramuka penegak dari seluruh wilayah Kaltim. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung hingga 29 September 2024, dengan fokus pada pembinaan nasionalisme dan kesadaran bela negara.

Dalam sambutannya, Fachruddin mengapresiasi tingginya antusiasme masyarakat Kutim terhadap kegiatan kepramukaan. Ia menjelaskan bahwa peningkatan partisipasi pramuka di berbagai tingkatan menunjukkan relevansi Gerakan Pramuka dalam kehidupan masyarakat.

“Jumlah anggota pramuka terus meningkat, mencakup anggota muda, dewasa, dan gugus depan. Ini menunjukkan bahwa dukungan dari majelis pembimbing berjalan dengan baik,” katanya.

Fachruddin menegaskan bahwa Pramuka bukan sekadar organisasi, melainkan wahana pendidikan karakter yang telah mengakar sejak 1961. Keberadaan Pramuka di masyarakat bukan hanya soal kegiatan rutin, tetapi juga tentang peran aktif generasi muda dalam menjaga integritas bangsa.

Baca Juga:   Dimeriahkan Govinda, PRKE 2023 Sukses Besar Sedot Perputaran Uang Rp 1 M

Kemah Bela Negara menjadi sorotan utama dalam kegiatan ini, bertujuan memperkuat kesadaran cinta tanah air di kalangan generasi muda. Fachruddin menekankan pentingnya menanamkan semangat bela negara, terutama di kalangan pramuka penegak yang diharapkan menjadi pemimpin masa depan.

Ketua Kwarcab Pramuka Kutim, Asty Mazar, yang diwakili Sekretaris Kwarcab, Irma Yuwinda, menjelaskan tema kegiatan tahun ini, “Pramuka Berjiwa Pancasila Menjaga NKRI”. Tema ini sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi bangsa saat ini. Irma mendorong pramuka untuk tidak hanya terjebak dalam romantisme masa lalu, tetapi juga beradaptasi dengan perkembangan zaman, terutama di era digital.

Komitmen Pemkab Kutim terhadap pengembangan Gerakan Pramuka terlihat dari berbagai program pendukung. Pada 2024, Pemkab berencana membangun gedung sekretariat Kwartir Ranting di 18 kecamatan sebagai pusat kegiatan pramuka. Selain itu, pengadaan seragam pramuka untuk 450 guru dan pelatihan manajerial bagi anggota dan Majelis Pembimbing Cabang juga akan dilaksanakan.

“Ini bukan hanya soal fasilitas, tetapi juga komitmen untuk membangun generasi muda yang berwawasan luas,” ungkap Irma.

Baca Juga:   BPD KKSS Siap Berkontribusi Bangun Kutim

Sebagai penutup acara, Fachruddin memukul gong sebagai simbol dimulainya Kemah Bela Negara dan memberikan Lencana Pancawarsa kepada 41 penerima yang telah berjasa dalam memajukan Gerakan Pramuka di Kutim. Penghargaan ini menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkontribusi dalam pembangunan bangsa.

Hari Pramuka ke-63 ini menjadi momentum penting untuk memperkuat rasa kebangsaan dan kecintaan terhadap NKRI di kalangan generasi muda, menegaskan posisi Pramuka sebagai garda terdepan dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan yang kokoh.(Rkt)