spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kasus Gondongan di Sangatta Meningkat, Puskesmas Imbau Warga dan Sekolah Waspada!

SANGATTA – Kasus penyakit gondongan (mumps) di Kecamatan Sangatta Utara mengalami peningkatan yang signifikan. Menyikapi hal ini, Puskesmas Sangatta Utara mengeluarkan imbauan kepada warga dan sekolah-sekolah untuk meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah penyebaran penyakit yang mudah menular melalui percikan air liur ini.

Kepala Puskesmas Sangatta Utara, drg. Rina Puspita, menyatakan bahwa seluruh sekolah di wilayah tersebut, mulai dari SD hingga SMA/SMK, harus mengambil langkah-langkah pencegahan, terutama bagi siswa yang terindikasi terjangkit gondongan.

Salah satu langkah yang ditekankan adalah isolasi mandiri bagi siswa yang terinfeksi. “Jika ada siswa yang mengalami pembengkakan leher akibat gondongan, mereka harus melakukan isolasi mandiri setidaknya selama enam hari setelah gejala muncul untuk mencegah penularan lebih lanjut,” jelas drg. Rina saat dikonfirmasi, Sabtu (5/10/2024).

Selain isolasi, penggunaan masker dan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun menjadi langkah penting yang dihimbau untuk diterapkan di sekolah-sekolah. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi risiko penularan di lingkungan belajar.

“Penggunaan masker, terutama di dalam kelas, sangat kami sarankan untuk satu hingga dua minggu ke depan, mengingat gondongan adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus,” tambahnya.

Baca Juga:   Pemuda Kutim Didorong Jadi Penggerak Pembangunan IKN

Puskesmas juga menekankan pentingnya asupan gizi bagi siswa yang terjangkit untuk mempercepat proses pemulihan. Makanan bergizi diyakini dapat membantu mempercepat penyembuhan serta mengurangi dampak penyebaran penyakit di sekolah.

Meningkatnya kasus gondongan ini tentu menimbulkan kekhawatiran, terutama bagi pihak sekolah dan orang tua. Oleh karena itu, Puskesmas Sangatta Utara mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama dalam upaya mencegah penyebaran penyakit tersebut.

“Penyakit gondongan dapat dicegah jika semua pihak berperan aktif, mulai dari pihak sekolah hingga masyarakat umum,” tutur drg. Rina.

Dengan adanya imbauan ini, diharapkan seluruh sekolah di Kutai Timur dapat menjalankan protokol kesehatan dengan lebih ketat, sehingga penyebaran penyakit gondongan dapat dikendalikan dan tidak meluas ke lebih banyak siswa. (Ref)

Pewarta: Ramlah
Editor: Agus S

Most Popular