spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lestarikan Budaya Daerah, Pelas Tanah ke-9 Kembali Digelar

SANGATTA– Adat Besar Kutai Timur kembali menggelar Pesta Adat Pelas Tanah ke 9. Acara berlangsung sederhana di halaman rumah Ketua Adat Besar, Sayyid Abdal Nanang Al Hasani di Simpang 4 Jalan APT. Pranoto, Desa Sangatta Utara Kecamatan Sangatta Utara Kutai Timur.

Acara berlangsung sukses sejak Selasa (23/12/2024) pagi. Adapun rangkaian acara yakni pertama pemotongan sapi, menjamu benua di 3 penjuru di Kantor Bupati Kutai Timur, Kawasan Kaltim Prima Coal, dan Patung Burung.

Kemudian, Ritual Ngenjong (mendirikan tiang ayu), dan dilanjut pembukaan di malam hari dengan disambut tari-tarian. Sambutan dimulai dari ketua panitia, Kepala Adat, dan Bupati Kutai Timur dan hiburan.

Ketua Panitia, Angga Redinata mengatakan jika acara Pelas Tanah seharusnya dilaksanakan setiap pada bulan Agustus. Namun karena hal maka tertunda hingga akhir tahun.

“Kami mengharapkan semua agenda Pelas Tanah terus mendapatkan dukungan dari pemerintah dan masyarakat sehingga berakhir sukses,” harapnya.

Kepala Adat Besar Kutai, Sayyid Abdal Nanang Al Hasani mengucapkan rasa syukur kepada semua pihak lantaran terus bersatu dan mendukung acara adat.

Baca Juga:   Tergenang Banjir, Masyarakat STC Kenyamukan Inisiatif Bersihkan Kanal

“Ini semua untuk kepentingan masyarakat Kutai Timur. Untuk kebersamaan, persatuan, antar suku, golongan, ras, dan agama,” katanya.

Abdal juga mengingatkan bahwa adat dan budaya merupakan salah satu hal yang wajib diperkenalkan dan dikembangkan. Sehingga generasi muda dapat melihat dan tak melupakan warisan nenek moyang mereka. Tentunya terus terjaga hingga turun-temurun.

Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman saat menghadiri pembukaan Pelas Tanah ke-9. (Ramlah/Media Kaltim)

“Terpenting ialah adat dan budaya menjadi ikon Kutai Timur. Menjadi magnet untuk mendatangkan wisatawan baik lokal maupun mancanegara,” katanya.

Sementara itu, Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman memberikan apresiasi kepada Adat Besar Kutai yang mana terus menghidupkan adat dan budaya di Kutai Timur khususnya Kutai.

“Tentu saja pemerintah sangat mendukung hal ini. Kami mengajak adat untuk berkolaborasi terkait apapun yang berhubungan dengan adat,” katanya.

Untuk diketahui, acara berlangsung selama tiga hari di mulai tanggal 23-25 Desember 2024.. Acara lanjutan pada tanggal 24 dan 25 Desember difokuskan pada ritual ngenjong hingga penutupan.

Pewarta : Ramlah Effendy
Editor : Nicha R