spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Dinkes Kutim Masih Kesulitan Penuhi Nakes RSUD Pratama

SANGATTA – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), dr. Bahrani Hasanal, mengungkapkan tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan (nakes) untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pratama yang akan dibangun di Kecamatan Muara Wahau.

“Yang berat itu adalah menyiapkan tenaga kesehatannya. Kita sudah belajar dari RS di Kecamatan Muara Bengkal, hampir dua tahun baru bisa melengkapi tenaga kesehatannya,” ujarnya, Rabu (22/1/2025).

Menurut Bahrani, kesulitan tersebut diperparah oleh regulasi baru dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) yang melarang pengangkatan tenaga kontrak atau honorer. Selain itu, banyak nakes yang pensiun atau berhenti, semakin menambah tantangan.

“Kami kesulitan mendapatkan tenaga kesehatan untuk ditempatkan di RSUD Pratama yang ada. Semoga ada kebijakan lain dari pemerintah pusat untuk membantu mengatasi hal ini,” tambahnya.

Bahrani menjelaskan bahwa pembangunan RSUD Pratama di Kecamatan Muara Wahau akan menelan anggaran sebesar Rp35 miliar yang telah tercatat dalam Belanja Pengelolaan Anggaran (BPA). Pembangunan rumah sakit ini akan dimulai setelah proses lelang rampung dilakukan.

Baca Juga:   Disdikbud Kutim Bantah, Tak Ada Diskriminasi kepada Anak SD Positif HIV di Muara Ancalong

“Sesuai hasil kesepakatan, kami sudah melakukan pematangan lahan dan persiapan lainnya. Namun, kami masih harus menyelesaikan izin penggunaan lahan, meskipun sebelumnya lahan tersebut digunakan untuk transmigrasi. Kami perlu rekomendasi dari pihak terkait,” jelasnya.

Selain tantangan pembangunan, Bahrani menegaskan bahwa menyiapkan tenaga kesehatan untuk operasional rumah sakit menjadi kendala utama. Hingga saat ini, Kutai Timur memiliki tiga RSUD, termasuk dua RSUD Pratama yang berada di Kecamatan Sangkulirang dan Kecamatan Muara Bengkal.

“Semoga ada kebijakan lain yang memudahkan kita dalam merekrut tenaga kesehatan untuk mengatasi kurangnya nakes di wilayah pedalaman,” tutupnya.

Penulis: Ramlah
Editor: Agus Susanto