SANGATTA – Komisi A dan C DPRD Kutai Timur (Kutim) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi operasional PT Arkara Prathama Energi (APE) dan menemukan indikasi kuat terjadinya pencemaran lingkungan.
Dalam sidak tersebut, DPRD mendapati kolam pengendapan limbah perusahaan tidak berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga limbah dari aktivitas operasional diduga langsung mengalir ke aliran sungai terdekat.
Temuan ini membuat geram anggota dewan yang hadir dalam inspeksi. Ketua Komisi A DPRD Kutim, Eddy Palinggi, menegaskan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti temuan tersebut secara serius.
“Ini bentuk kelalaian yang tidak bisa ditoleransi. Limbah cair tidak boleh langsung dibuang ke sungai tanpa melalui proses pengolahan. Ini mencemari lingkungan dan membahayakan masyarakat sekitar,” tegasnya Eddy saat dikonfirmasi, Selasa (15/2025).
Selain kolam yang tidak berfungsi, DPRD juga menemukan tidak adanya sistem monitoring kualitas air secara berkala dari pihak perusahaan. Hal ini memperkuat dugaan bahwa PT APE lalai dalam menjalankan tanggung jawab pengelolaan lingkungannya.
Kritik tajam yang dilontarkan politisi NasDem ini terhadap desain dan dimensi kolam pengendapan yang tidak sesuai di khawatirkan akan mempengaruhi kualitas air sungai Sangata.
Temuan Eddy dibenarkan oleh Marlin Sundhu, Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup (PPLH) DLH Kutai Timur. “Intinya, pengelolaan air limbahnya perlu di tingkatkan lagi,” ujarnya singkat.

Marlin menyatakan pihaknya akan melanjutkan pengambilan sampel untuk analisis lebih komprehensif.
Menanggapi temuan tersebut, Akhmad Wasrip, KTT PT APE, tak membantah adanya permasalahan. Ia mengakui tingginya sedimentasi pada kolam pengendapan. “Memang sedimentasinya agak tinggi. Segera kita perbaiki dengan koordinasi bersama DLH,” sebutnya.
Wasrip berusaha meyakinkan bahwa perusahaannya telah menyelesaikan 99 persen dari 39 item temuan di tahun 2023. Hanya satu yang masih dalam proses penyelesaian, yakni Adendum AMDAL yang diperkirakan rampung pada April atau Mei 2025.
Terkait air limpasan di area jembatan yang mengalir langsung ke sungai, Wasrip berjanji akan segera berkoordinasi dengan tim dan kontraktor untuk mengarahkannya ke settling pond terdekat.
“Insya Allah dalam waktu dekat temuan-temuan itu menjadi konsentrasi kita agar air terkelola dengan baik. Pengawasan ini sebagai langkah positif ketika ada temuan, harus kita perbaiki karena itu adalah kewajiban kita,” tandasnya.
Pewarta : Ramlah Effendy
Editor : Nicha R