BALIKPAPAN – Bimbingan Teknis (Bimtek) Capacity Building bagi Penyuluh Pertanian se-Kutim, Rabu (14/12/2022), dibuka oleh Ketua DPD Perhimpunan Penyuluh Pertanian (Perhiptani) Kutai Timur (Kutim) Kasmidi Bulang. Bimtek yang berlangsung selama empat hari, 14-17 Desember 2022 tersebut digelar di Hotel Grand Jatra, Balikpapan.
Kasmidi Bulang mengatakan bahwa Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Pertanian saat ini sudah jauh berubah dan lebih maju. PPL hadir di setiap kesempatan mendukung kemajuan pertanian dalam arti luas. Kehadiran PPL di garis terdepan pengembangan pertanian memang menjadi target kerja yang diusung oleh Kasmidi saat ini
“Supaya kita (PPL) semua terlihat di lapangan,” tegasnya.
Hal tersebut menurutnya menjadi tanda bahwa PPL memang menjadi ujung tombak pemerintah dalam mengawal para petani menuju sejahtera. Kasmidi yang juga Wabup Kutim tersebut menambahkan, dirinya banyak mendapatkan respon positif dari banyak kelompok petani. Apalagi alasannya kalau bukan PPL yang semakin rajin turun ke lapangan. Namun terbatasnya jumlah PPL yang ada di kecamatan dianggapnya menjadi kendala tersendiri. Untuk persoalan tersebut, Kasmidi berjanji akan berupaya memenuhi kuota PPL sesuai kebutuhan.
“Diharapkan jangan ada lagi 1 PPL mengurus dua sampai tiga desa. Kalau bisa 1 desa wajib 1 PPL, agar petani betul-betul bisa kita kawal,” harap Kasmidi.
Mengenai bimtek yang digelar, Kasmidi menyebut merupakan yang pertama untuk para PPL. Karena bakal menghasilkan sesuatu yang positif, maka dia berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda rutin setiap tahun. Melibatkan PPL PNS maupun honorer.
Sementara itu, Kadis Pangan dan Hortikultura Kaltim Siti Farisa Yana yang juga Ketua DPW Perhiptani Kaltim mengungkapkan kegiatan ini merupakan awal yang baik. Bisa menjadi contoh untuk seluruh Kabupaten Kota se-Kaltim, terkait bagaimana kesungguhan dari kabupaten Kutim dalam memperhatikan para PPL. Dia menegaskan PPL diandalkan sebagai garda terdepan pembangunan pertanian di Kaltim.
“Tapi tidak mungkin akan terwujud apabila pemerintah daerahnya tidak memperhatikan hal lainnya,” tegas Siti Farisa Yana.
Sedangkan Kepala Bidang Penyuluh Kutim Siti Nurjanah menjelaskan di Kutim terdapat 265 PPL. Terdiri dari PNS berjumlah 114 orang, TK2D 124 orang, PPPK 23 orang dan THLPB 5 orang. Pada 2022 ini pihaknya mendapatkan bantuan dana oprasional sebesar Rp 1 miliar yang digunakan untuk bantuan biaya transportasi para PPL Kutim. Sedangkan pada 2023 nanti, pihaknya akan mendapatkan Bantuan Keuangan (Bankeu) dari Provinsi Kaltim melalui Dinas Pangan dan Hortikultura sebesar Rp 1,25 milyar.
“Semoga alokasi anggaran melalui Bankeu tersebut bisa lebih meningkat, mengingat Kutim memiliki jumlah PPL terbanyak,” jelasnya.
Turut hadir di acara ini Sekretaris Dinas Perkebunan Kutim, Kabid Bidang Penyuluhan Kutim Siti Nurjanah serta para penyuluh pertanian Kutim. (Rls)