spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Angka Stunting Kutim Turun Drastis, Istri Bupati Jadi Penggerak Orang Tua Asuh

SANGATTA – Upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mulai menunjukkan hasil menggembirakan. Dalam satu tahun terakhir, angka prevalensi stunting di daerah ini turun tajam dari 29 persen menjadi 20,6 persen. Penurunan sebesar 8,4 poin ini tercatat sebagai yang tertinggi di Kalimantan Timur (Kaltim).

Keberhasilan tersebut tidak lepas dari berbagai langkah terobosan yang diambil Pemkab Kutim melalui program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) dan Temukan Anak Stunting dan Sayangi Anak Stunting (Tamasya). Dua program ini menekankan kolaborasi multipihak dengan melibatkan pemerintah daerah, swasta, organisasi masyarakat, akademisi, hingga media.

Ketua Tim Penggerak PKK Kutim, Siti Robiah Ardiansyah, yang juga istri Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, tampil sebagai penggerak utama gerakan ini. Selain turun langsung sebagai orang tua asuh, ia juga aktif mengajak kalangan perusahaan di sektor tambang dan perkebunan untuk turut ambil bagian dalam penanganan stunting.

“Program ini bukan hanya soal intervensi gizi, tapi lebih kepada membangun kepedulian bersama agar anak-anak Kutim tumbuh sehat dan memiliki masa depan yang lebih baik,” ujar Siti Robiah kepada Media Kaltim, Selasa (17/6/2025).

Baca Juga:   Viral Protes Ibu-Ibu, Jembatan Tundano Akhirnya Dibangun Ulang 2026

Lebih jauh, Bupati Kutim melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) telah menginstruksikan seluruh kepala perangkat daerah untuk ikut mengampu minimal tiga anak stunting, agar penanganan berjalan lebih personal. Pendekatan ini berbasis data by name by address yang memungkinkan intervensi dilakukan secara tepat sasaran.

Dukungan dari berbagai pihak juga terus mengalir. Baznas Kutim, misalnya, mengalokasikan dana sekitar Rp 1,2 miliar untuk pemberian makanan tambahan serta program pemberdayaan keluarga anak stunting.

Pemerintah daerah pun telah mengedarkan surat resmi kepada perusahaan-perusahaan besar di wilayah Kutim untuk bergabung dalam gerakan ini. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat tercapainya target nasional, yakni menurunkan angka stunting menjadi 14 persen.

Dengan capaian yang diraih saat ini, Kutim menjadi salah satu contoh sukses daerah yang mampu menurunkan stunting secara signifikan dalam waktu singkat. Namun, perjuangan belum selesai.

“Kami akan terus mendorong keterlibatan semua pihak. Ini kerja bersama demi masa depan anak-anak kita,” tegas Siti Robiah.

Pewarta : Ramlah Effendy
Editor : Nicha R

Baca Juga:   Sayid Anjas Ditunjuk Jadi Wakil Ketua I DPRD Kutim