spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ajak Masyarakat Lestarikan Kearifan Lokal, Ketua DPRD Kutim: Jadikan Investasi, Bukan Ancaman

SANGATTA– Sebagai salah satu daerah dengan potensi alam yang menjanjikan, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menjadi incaran para investor. Dari sisi ekonomi tentu saja akan memberikan keuntungan bagi Kutim. Karena dengan masuknya investasi di Kutim akan turut menggerakkan roda perekonomian daerah.

Menyikapi hal ini, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, Jimmy mengajak seluruh masyarakat Kutim untuk tetap melestarikan nilai-nilai luhur kearifan lokal dan budaya di tengah geliat investasi di Kutim.

Menurut Jimmy, kesejahteraan dan kemajuan yang dibawa oleh investasi memang penting, tetapi tidak boleh melunturkan identitas dan nilai luhur daerah.

“Kesejahteraan harus berjalan seiring dengan pembentukan karakter kebangsaan yang utuh. Kita harus melestarikan akar budaya kita sebagai masyarakat yang kaya akan kearifan lokal,” ucapnya dalam beberapa kesempatan lalu.

Senada dengan itu, ia memahami dan mengajak masyarakat menjaga iklim investasi yang kondusif di Kutim.

Dalam hal ini, masyarakat penting untuk mendukung keberadaan perusahaan-perusahaan dengan tetap menjalin komunikasi yang baik dan menjaga stabilitas sosial.

Baca Juga:   Julfansyah, Politisi Golkar Soroti Transparansi Penempatan Jabatan di Dinas

“Keberadaan investasi di Kutim harus menjadi peluang, bukan ancaman. Kita juga meminta agar perusahaan-perusahaan yang berinvestasi bisa berkontribusi lebih terhadap pemberdayaan masyarakat lokal,” tuturnya.

“Misalnya, dengan merekrut tenaga kerja dari masyarakat setempat atau mengadakan program pelatihan yang relevan dengan potensi ekonomi di sekitar mereka,” sambungnya.

Jimmy berharap sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan pelaku usaha dapat membawa Kutim menuju kemajuan yang berkeadilan tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur bangsa.

“Mari bersama-sama kita jadikan Kutai Timur sebagai contoh daerah atau kabupaten yang mampu maju pesat secara ekonomi, sekaligus tetap menjaga dan melestarikan budaya kita,” tutupnya. (Ram/adv)