SANGATTA – Peran aktif masyarakat untuk mengurangi risiko kebakaran akibat instalasi listrik yang tidak sesuai sangatlah penting. Namun hal tersebut belumlah maksimal apabila warga tidak mendapatkan informasi dan edukasi yang tepat. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan keselamatan masyarakat melalui sosialisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada instalasi ketenagalistrikan rumah tangga. Sosialisasi ini digelar pada Selasa (18/9/2024) di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim.
Kegiatan positif ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Tim Leader K3 PT PLN, perwakilan camat, kepala desa, serta seluruh Ketua RT se-Kecamatan Sangatta Utara, yang meliputi Desa Singa Gembara, Sangatta Utara, Swarga Bara, dan Kelurahan Teluk Lingga. Bertujuan untuk memberikan edukasi dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya instalasi listrik yang aman di rumah-rumah mereka.
Dalam kesempatan tersebut, Kabag Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Kabupaten Kutai Timur (Setkab Kutim) Arif Nur Wahyuni, salah seorang tokoh yang turut memimpin acara, menekankan urgensi sosialisasi ini. Mengingat masih adanya kejadian kebakaran yang dipicu oleh instalasi listrik yang tidak sesuai standar.
“Ketersediaan listrik di Kutim saat ini sudah menjangkau seluruh kecamatan, hanya beberapa desa di wilayah pedalaman dan pesisir yang belum teraliri listrik. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memastikan bahwa instalasi listrik di rumah-rumah sudah sesuai dengan standar keamanan, agar insiden kebakaran dapat diminimalisir,” ujar Arif Nur Wahyuni.
Ia juga menyinggung kebakaran yang terjadi di Kecamatan Sangkulirang beberapa waktu lalu sebagai peringatan bagi masyarakat untuk lebih waspada dan memperhatikan instalasi listrik di rumah masing-masing. Lebih lanjut, Arif Nur Wahyuni mengapresiasi peningkatan layanan listrik dari PT PLN yang kini sudah menjangkau 18 kecamatan di Kutim.
“Pada awal 2020, hanya dua hingga tiga desa per tahun yang mendapatkan layanan listrik. Namun, berkat kerja keras Pemkab Kutim melalui Bupati yang terus berkoordinasi dengan PT PLN Regional Kalimantan dan ULP Bontang, kini hampir seluruh wilayah Kutim sudah teraliri listrik. Dengan penyalaan 24 jam yang terakhir dilakukan di Kecamatan Kaubun, Desa Pengadan Baru, serta Kecamatan Karangan, Desa Pengadan Lama,” jelasnya.
Dalam acara ini, pihak PT PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) juga turut hadir untuk memberikan penjelasan mengenai pentingnya instalasi listrik yang benar dan aman. Serta bagaimana mengatasi gangguan listrik dengan cara yang aman. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPPK) pun hadir memberikan pelatihan tentang cara menangani kebakaran yang diakibatkan oleh hubungan arus pendek atau instalasi yang tidak sesuai.
Rusdi, seorang tim penyuluh pencegahan lapangan dari DPPK, menekankan bahwa sekitar 75 persen insiden kebakaran yang terjadi di Kutim disebabkan oleh instalasi listrik yang tidak memenuhi standar keamanan. Hal ini sering terjadi di rumah-rumah lama atau bangunan kontrakan yang sudah berusia tua.
“Ini menjadi perhatian penting bagi kepala desa dan ketua RT agar bisa menyampaikan informasi ini kepada warga. Instalasi listrik yang tidak sesuai standar sangat rentan menyebabkan kebakaran, terutama di bangunan lama. Oleh karena itu, kami mengajak Ketua RT di setiap lingkungan untuk menjadi relawan kebakaran. Setiap RT akan mengusulkan dua orang sebagai relawan yang dilatih untuk mengatasi situasi darurat ini,” ungkap Rusdi.
Melalui program ini, diharapkan dapat tercipta jaringan relawan yang mampu merespons cepat jika terjadi kebakaran di lingkungan mereka. Serta meningkatkan kesadaran warga untuk memeriksa dan memastikan bahwa instalasi listrik di rumah mereka sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Sosialisasi ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk masyarakat setempat yang merasa terbantu dengan informasi yang disampaikan. Dengan pengetahuan yang lebih baik tentang instalasi listrik yang aman, risiko kebakaran yang diakibatkan oleh kelalaian dalam instalasi listrik diharapkan bisa ditekan.
Pada akhirnya, sosialisasi K3 ini bukan hanya tentang menjaga keselamatan ketenagalistrikan, melainkan juga menjadi upaya bersama untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi seluruh masyarakat Kutim. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk PT PLN dan Dinas Pemadam Kebakaran, Kabupaten Kutim optimis dapat mengurangi risiko kebakaran dan kecelakaan terkait listrik di masa mendatang.
Masyarakat Kutim diharapkan semakin sadar akan pentingnya keselamatan ketenagalistrikan di rumah masing-masing. Informasi yang disampaikan dalam sosialisasi ini menjadi langkah awal untuk menghindari insiden yang dapat menimbulkan kerugian besar, material maupun jiwa. Diharapkan kerja sama antara pemerintah, PLN dan masyarakat, Kutim dapat terus maju menuju masa depan yang lebih aman dan sejahtera. (Rkt)