spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Dewan Akui Kutai Timur Masih Kekurangan SDM

SANGATTA – Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim) mengakui jika Kabupaten Kutai Timur (Kutim) sampai dengan saat ini masih kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih sangat terbatas.

“Itu tidak bisa dimungkiri dan jangan kita tidak mengakui akan hal itu. Kutim ini masih sangat kekurangan SDM dan ini menjadi masalah yang harus jadi perhatian kita bersama,” sebut Anggota DPRD Kutim, David Rante.

Ia mengatakan, terbatasnya SDM inilah yang menjadi salah satu kendala utama bagi Bumi Untung Banua untuk memajukan daerah. Padahal, Kabupaten Kutai Timur sendiri memiliki Sumber Daya Alam (SDA) sangat melimpah yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan pembangunan.

Sehingga menurut Politisi Gerindra ini, SDM di wilayah tersebut, terutama tata kelola pemerintahannya, mesti dibenahi.

“Kita memang kekurangan SDM. Baik dari jumlah kuantitas maupun dari segi kualitas. Bagaimana tata kelola itu bisa berjalan dengan maksimal, mungkin SDM-nya harus dibenahi,”jelasnya.

Dengan begitu, ia berharap, dengan adanya program PPPK atau P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) dapat menghasilkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik. Tentu diiringi dengan upaya peningkatan SDM dengan menentukan bidang-bidang sesuai dengan potensi dan disiplin ilmu yang diselami.

Baca Juga:   Pemkab Kutim dan DPRD Sepakati KUA-PPAS APBD-P Rp 14,797 T

Hal ini juga berkaitan dengan seleksi kompetensi dasar CPNS di Kutim beberapa waktu lalu. Menurutnya, pegawai negeri sipil (PNS) yang diterima nanti harus sesuai dengan kompetensinya.

“Jadi, menempatkan seseorang sesuai dengan disiplin ilmunya. Tidak asal terisi saja,” lanjutnya.

Lebih lanjut, menurut David, seorang pemimpin tentu harus memiliki jiwa kepemimpinan dan kreativitas dalam melayani masyarakat. Sebab, baginya, seorang pemimpin dilihat dari visi dan gagasan yang tak kaku dan tetap sesuai aturan yang berlaku.

“Pemimpin tentunya juga harus memiliki jiwa leadership dan kreativitas. Karena kalau tidak akan susah, akan muncul ke permukaan adalah kekakuan,” tandasnya. (Ram/adv)