SANGATTA – Seorang pria ditemukan tewas bersimbah darah di kediamannya di Desa Miau Baru, Kecamatan Kongbeng, Kabupaten Kutai Timur, Minggu (22/12/2024).
Korban diduga tewas dibunuh, mengingat kondisi korban ditemukan bersimbah darah dan benda tajam masih menancap di bagian wajah serta kepala.
Menurut keterangan kerabat korban berinisial A, korban terakhir kali menghubungi keluarganya pada Sabtu (21/12/2024) pukul 20.30 Wita. Saat itu, korban diketahui pergi ke rumah sekaligus penginapan yang berada di dekat kebun sawit miliknya. Menurut informasi, korban biasanya di lokasi tersebut berhari-hari, untuk meninjau kebun.
“Tetapi rencananya Senin (23/12/2024), korban akan menyambangi istrinya di Jawa,” sebutnya.
Tidak mendapat kabar dari suaminya, istri korban lantas menghubungi kerabatnya yang lain untuk mencari keberadaan korban. Keponakan korban kemudian berangkat untuk mengecek ke lokasi korban di dekat perkebunan sawit. Namun sesampainya di lokasi, pintu belakang rumah tersebut terbuka.
“Ponakannya curiga lihat pintu terbuka. Sempat dicek ke kamar yang biasanya dihuni, tetapi nihil. Akhirnya ditemukan di salah satu kamar,” ujarnya.
Ponakan korban sempat mengira korban sedang tidur. Bagian tubuhnya ditutupi dengan bantal, sementara bagian kepala tertutup selimut. Namun saat disingkap, korban sudah berlumuran darah. Terdapat juga benda tajam yang masih menancap di bagian wajah dan kepala. Kerabat langsung menghubungi pihak berwajib.
“Enggak disentuh, karena takut meninggalkan sidik jarinya,” sambungnya.
Adapun menurut informasi yang diterimanya, waktu kematian korban diperkirakan pada Minggu (22/12/2024) malam. Saat ini, pihak kepolisian pun masih melakukan pendalaman.
A mengungkapkan, terdapat barang milik korban yang raib. Di antaranya satu buah ponsel, 1 unit laptop, dan 1 tas selempang yang biasa dipakai oleh korban.
Diduga, laptop tersebut berisi data penting mengenai perkebunan sawit yang dikelola korban. Mengingat korban memiliki perkebunan yang cukup luas dan dikelola secara perseorangan. Sementara itu, pihak keluarga telah membekukan rekening milik korban.
“Karena informasinya korban baru panen. Jadi langsung dibekukan,” sebutnya.
Lebih lanjut, korban awalnya akan dikebumikan di Surabaya. Namun kondisi jasad sudah tidak memungkinkan, sehingga dikebumikan di Muara Wahau, Selasa (24/12/2024).
“Sebenarnya mau diautopsi di Sangatta dan dimakamkan di Surabaya. Tetapi keadaannya enggak memungkinkan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kutim AKP Dimitri Mahendra Kartika menyebut pihaknya tengah memburu pelaku.
“Masih dilakukan penyelidikan untuk mencari tahu siapa pelakunya,” sebut Kasat Reskrim Polres Kutim AKP Dimitri Mahendra Kartika.
Pewarta : Ramlah Effendy
Editor : Nicha R