spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

DPRD Kutim Dukung Pembangunan Fasilitas Budaya untuk Lindungi Kearifan Lokal

SANGATTA – Di tengah arus modernisasi yang semakin deras, upaya melestarikan budaya lokal menjadi perhatian serius bagi legislator muda di Kutai Timur (Kutim). Anggota DPRD Kutim, Akbar Tanjung, menegaskan pentingnya peran generasi muda di parlemen dalam menjaga kekayaan budaya daerah.

Menurutnya, meski tugas pembangunan fasilitas budaya merupakan tanggung jawab eksekutif, peran legislator muda tak kalah penting dalam menciptakan kebijakan yang mendukung pelestarian budaya lokal.

“Legislator muda memiliki perspektif dan semangat yang berbeda dalam mengapresiasi budaya lokal. Dengan memahami nilai-nilai kearifan lokal, kami berharap bisa merancang kebijakan yang relevan dan berkelanjutan,” ungkap Akbar Tanjung beberapa hari lalu.

Legislator muda di DPRD Kutim, lanjutnya, diharapkan dapat berperan aktif dalam memperjuangkan pengembangan kebudayaan lokal, baik melalui inisiatif kebijakan maupun kolaborasi dengan pihak eksekutif.

Di Kutim, tantangan utama dalam pelestarian budaya adalah ketimpangan antara perkembangan modern dan upaya melindungi kearifan lokal. Banyak warisan budaya tradisional, seperti tarian, musik, serta bahasa daerah, mulai tergeser oleh budaya pop dan teknologi digital. Selain itu, minimnya fasilitas kebudayaan juga menjadi salah satu kendala.

Baca Juga:   Yusri Ikuti Upacara HUT ke-79 Kemerdekaan RI, Penuh Haru dan Kebanggaan

Politisi Partai Keadilan Sosial (PKS) Kutim itu menilai bahwa perhatian DPRD sangat dibutuhkan untuk memastikan upaya pelestarian budaya tidak hanya sebatas seremonial, tetapi juga nyata dan efektif.

“DPRD mendukung penuh inisiatif eksekutif dalam pembangunan fasilitas kebudayaan, seperti museum dan pusat seni. Namun, untuk memastikan program-program pelestarian ini berjalan maksimal, kami juga perlu membentuk kebijakan yang kuat dan memastikan anggaran yang memadai,” jelas Akbar.

Ia menambahkan, kolaborasi antara legislatif dan eksekutif akan memperkuat pelaksanaan program budaya sehingga warisan lokal dapat diterima oleh generasi muda.

Dengan dukungan dari legislatif, Akbar berharap warga Kutim dapat semakin memahami pentingnya menjaga budaya lokal di tengah modernisasi.

“Kita punya tanggung jawab bersama untuk melindungi budaya yang telah diwariskan. Dengan begitu, Kutai Timur tidak hanya dikenal sebagai daerah kaya sumber daya alam, tetapi juga kaya akan budaya dan kearifan lokal,” pungkasnya. (Ram/adv)