spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Forum Bisnis Bankaltimtara, Kutim Dukung Akselerasi Infrastruktur Lewat KEK MBTK hingga Perusahaan

JAKARTA – Usai menghadiri kegiatan Forum Bisnis Bankaltimtara 2024 yang diinisiasi oleh PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur Kalimantan Utara (Bankaltimtara) di Ballroom Floor 2 Ritz-Carlton Hotel, Kamis (7/3/2024), Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menyampaikan sejumlah poin penting. Orang nomor satu di Pemkab Kutim itu turut didampingi sejumlah perwakilan perusahaan dan stakeholder yang hadir.

“Tadi saya sudah memberikan arahan kepada perwakilan PT Kobexindo Cement untuk segera mengawal pembangunan ibu kota nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam paser Utara (PPU) untuk menawarkan bahan semen. Hal ini menjadi langkah nyata bersama Bankalimtara kita bisa mendukung pembangunan IKN sesuai dengan tema yang diangkat dalam forum ini bagaimana Kutim bisa terlibat dalam akselerasi pembangunan infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tegasnya.

Kemudian poin kedua, yakni jika hari ini sudah keluar izin dokumen Program Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR) Pelabuhan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.

“Jadi dokumen PKKPR KEK MBTK susah rampung dan hal ini menjadi lampu hijau siap beroperasinya KEK MBTK terutama mendapatkan izin beroperasinya kapal yang ada di pelabuhan yang sudah lama ditunggu-tunggu. Hal ini pun menjadi salah satu dasar untuk mengebut KEK MBTK segera beraktivitas. Saya pun merasa yakin, tadi kita sudah mendengar jika Kawasan Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) di Kabupaten Bulungan Kaltara yang luasannya mencapai 13 ribu hektare juga sudah siap dan kita dengan Pelabuhan KEK MBTK dengan luasan 500 hektare siap menyusul,” bebernya.

Baca Juga:   Dinkes Kutim Tegaskan Aset Lahan di Lingkungan Puskesmas Milik Pemkab

Ditambahkan Ardiansyah, dengan keluarnya dokumen PKKPR ini kegiatan di Pelabuhan KEK MBTK yang salah satunya chemical yang sudah kita siapkan dengan ini bisa berkembang dengan cepat beroperasinya.

“Karena tentunya PPKPR ini menjadi muara beroperasinya pelabuhan. Dokumen ini pun sudah keluar dan berikutnya kita akan fokus terkait izin lingkungannya dari Kementerian Lingkungan dan Kehutanan (KLHK). Paling cepat satu atau dua bulan kita akan selesaikan, sebelum Juni 2024,” ulasnya.

Arahan terakhir dari Ardiansyah yakni mengajak dan mengimbau kepada teman-teman perusahaan di Kutim yang masih belum bisa mampu melakukan komunikasi, ayo segera turun.

“Saya tadi sudah perintahkan segera komunikasi dengan Bankaltimtara, karena terkait dengan skema-skema apa yang akan kita lakukan. Nah temu bisnis ini barangkali bisa menjadi salah satu tujuan yang baik untuk mengembangkan kinerja program pembangunan seperti PT Palma Serasih Indonesia (PSI), PT Kobexindo Cement, Koperasi Taruna Bina Mandiri (TBM), Telen Prima Sawit (TPS) hingga tadi ada konsultan CSR PT Indexim. Mudah-mudahan mereka bisa bekerja sama dengan Bankaltimtara menyiapkan skema di dalam pendanaan bisnis dan usaha. Dan hari ini kita harapkan pertumbuhan Bankaltimtara pesat jika ada nasabah yang memanfaatkan skema bank itu untuk perusahaan mereka,” jelas Ardiansyah.

Untuk diketahui, Forum Bisnis Bankaltimtara 2024 ini turut dihadiri oleh Pj Gubernur Kaltim sebagai pemegang saham pengendali Bankaltimtara Akmal Malik, Gubernur Kaltara sebagai pemegang saham Bankaltimtara Zainal Arifin Paliwang. Hadir pula Direktur Utama Bankaltimtara Muhammad Yamin, Deputi Komisioner Internasional APU/PPT dan Daerah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bambang Mukti Riyadi, jajaran DPRD Kaltim, para bupati dan wali kota se-Kaltim dan se-Kaltara, dan para Dewan Komisaris dan Direksi Bankaltimtara.

Baca Juga:   Lomba Video Keanekaragaman Hayati SDA Kutim, Momen Tepat Mendukung Kaltim Green

Acara ini dipandu oleh moderator Desmona Chandra dengan menghadirkan narasumber yang sudah berkompeten di bidangnya yakni Direktur Bisnis PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Andre Permana, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibukota Nusantara (IKN) Agung Wicaksono, General Manager Project PT Kalimantan Industrial Park Indonesia Noka Prihasto, dan Direktur Bisnis dan Syariah Bankaltimtara Muhammad Edwin.

Dalam kesempatan itu, Direktur Utama Bankaltimtara Muhammad Yamin menegaskan jika hari ini adalah momentum untuk membangun sinergi yang kuat, mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, dan bersama-sama membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.

“Dari forum diskusi dan kolaborasi Forum Bisnis ini dapat melahirkan ide inovatif dan solusi pragmatis untuk mengakselerasikan pembangunan infrastruktur, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan pada akhirnya menghasilkan manfaat nyata bagi masyarakat luas,” tegasnya.

Ditambahkan Yamin, jika Bankaltimtara kini juga telah masuk dalam Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) 2 dengan modal inti Rp 8,4 triliun. Modal kuat ini makin memperkokoh struktur keuangan dan memperluas kapasitas perusahaan dalam mendukung proyek infrastruktur vital dan memberikan layanan keuangan yang lebih baik kepada masyarakat. Hal ini menjadi komitmen Bankaltimtara untuk memperkuat posisinya dalam mendukung pembangunan nasional.

Baca Juga:   Kutim Mantapkan Penyusunan Rencana Kontinjensi, Siap Hadapi Tantangan Bencana Banjir

Menurutnya, forum bisnis dengan tema “Akselerasi Pembangunan Infrastruktur untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan” ini bertujuan untuk wadah kolaborasi dan sinergi seluruh pemangku kepentingan.

Yamin menyampaikan bahwa Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045 telah menetapkan visi besar, yakni menjadikan Indonesia sebagai negara maju dengan ekonomi global lima besar. Dia menilai, target ini tidak mudah, tetapi sangat mungkin terwujud dengan pertumbuhan ekonomi di kisaran 8-9 persen.

Menurutnya, salah satu upaya upaya strategis dalam mewujudkan visi tersebut adalah pembangunan IKN di Kaltim, yang menjadi pusat pemerintahan baru dan lokomotif ekonomi baru, khususnya bagi Kaltim dan Kaltara.

Di Kaltara, katanya, terdapat Kawasan Industri Hijau Indonesia yang dikelola salah satunya oleh KIPI. Kawasan industri ini diharapkan menjadi masa depan Indonesia yang mampu menjadi daya tarik bagi industri yang memproduksi produk hijau.

Dia menambahkan, pembangunan infrastruktur yang merata menjadi kunci utama dalam mendukung visi ini, menghubungkan satu daerah dengan daerah lain, meningkatkan efisiensi dan membuka akses ke wilayah terpencil, terdepan, dan terluar.

“Karena itu, sebagai upaya untuk terus mewujudkan kontribusi kami terhadap pembangunan regional, kami menggelar Forum Bisnis Bankaltimtara 2024 dengan mengundang seluruh kepala daerah sebagai pemegang saham serta para pelaku usaha,” tutupnya.(Rkt)