SANGATTA – Pada Kamis (21/12/2023), Bupati Ardiansyah Sulaiman berkesempatan membuka kegiatan Gebyar Karya, Seni dan Peluncuran Buku ke-2 SMAN 1 Sangatta Selatan (Sangsel) yang berlangsung di halaman sekolah.
Pada kesempatan itu, Bupati Ardiansyah Sulaiman sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh SMAN 1 Sangsel. Walaupun sekolah ini sudah menjadi yang terbaik tetapi tetap untuk melakukan studi tiru dimana-mana. Untuk itu, ia mengucapkan terima kasih karena telah berkoordinasi dengan Camat Sangatta Utara yang memiliki inovasi tentang kampung beragam (bersih, asri dan gemar menanam).
“Mencontoh beragam itu tak hanya menjadi contoh di kelas dan sekolah tetapi di lingkungan tempat tinggal masing-masing. Karena itu inovasi yang diciptakan oleh Camat Sangatta Utara,” ujarnya dihadapan Perwakilan PT KPC, para guru, wali murid, unsur muspika, para siswa-siswi serta tamu undangan lainnya.
Tak lupa, Ardiansyah kembali mengapresiasi untuk yang kedua kalinya sekolah ini kembali merilis tiga buku yang berjudul Hampa, Harsa dan Langit Untuk Biru. Pasalnya inovasi ini sangat luar biasa dan juga implementasi dari kurikulum merdeka.
“SMA Negeri 1 Sangsel membuka ruang dan waktu seluas-luasnya untuk kreasi, inovasi anak-anak didik hingga alumni bahkan orang tua siswa yang tergabung dalam komite sekolah. Apalagi di zaman era digital kemampuan inovasi, kreasi, kolaborasi terbuka luas sehingga ilmu-ilmu yang ada bisa saling mendukung antara satu dan lainnya. Inilah kemudahan yang bisa diapresiasi,” urainya.
Ia meyakini dengan konsep yang dilakukan SMAN 1 Sangsel, yakni setiap tahun menggelar pentas gebyar karya dan seni ini dapat memberikan nilai tambah bagi siswa-siswi di dalam inovasi merdeka belajar.
“Semoga menjadi salah satu keberhasilan anak-anak kita. Apapun yang dilakukan sekolah atau guru hanya satu kalau anak-anak didiknya berhasil. Bahkan dalam konsep hidup saya, tak ada namanya mantan guru, siapapun yang mendidik kita adalah guru. Bagi guru pun tak ada pula mantan murid,” terangnya.
Sebelumnya, Kepala SMAN 1 Sangsel Rubito mengungkapkan pihaknya masih menggunakan konsep ATM (Amati, Terinspirasi dan Modifikasi) itu yang masih dilakukan. Makanya pihak belajar kepada Camat Sangatta Utara terkait dengan inovasi Kampung Beragam dan bekerja sama dengan PT KPC untuk menjadikan bahan pembelajaran P5. Ia mengirimkan semua siswa-siswinya berkunjung ke RT-RT yang juara sebagai kampung beragam.
“Alhamdulillah seluruh kelas menjadi wajah-wajah seluruh lingkungan RT yang juara menjadi kampung beragam. Terima kasih kepada 8 RT yang telah menerima kunjungan belajar kami,”ucapnya.
Ia menambahkan anak-anak pun belajar menjadi wirausaha dengan bekerja sama UMKM yang ada di Kutim. Maka dari itu ia mengundang mitra usaha maupun para perusahaan yang bakal menjadi sponsor supaya mewujudkan anak-anak didik yang mandiri setelah lulus dari sekolah ini.
“Saat ini SMAN 1 Sangsel layak untuk dibanggakan. Banyak alumni sekolah yang telah bekerja dengan berbagai profesi. Kegiatan ini menjadi event tahunan, agar terus mengukir kreativitas untuk anak-anak semua,” singkatnya. (Rkt)
Gelar Gebyar Karya Hingga Peluncuran Buku SMAN 1 Sangsel Diapresiasi Ardiansyah
SANGATTA – Pada Kamis (21/12/2023), Bupati Ardiansyah Sulaiman berkesempatan membuka kegiatan Gebyar Karya, Seni dan Peluncuran Buku ke-2 SMAN 1 Sangatta Selatan (Sangsel) yang berlangsung di halaman sekolah.
Pada kesempatan itu, Bupati Ardiansyah Sulaiman sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh SMAN 1 Sangsel. Walaupun sekolah ini sudah menjadi yang terbaik tetapi tetap untuk melakukan studi tiru dimana-mana. Untuk itu, ia mengucapkan terima kasih karena telah berkoordinasi dengan Camat Sangatta Utara yang memiliki inovasi tentang kampung beragam (bersih, asri dan gemar menanam).
“Mencontoh beragam itu tak hanya menjadi contoh di kelas dan sekolah tetapi di lingkungan tempat tinggal masing-masing. Karena itu inovasi yang diciptakan oleh Camat Sangatta Utara,” ujarnya dihadapan Perwakilan PT KPC, para guru, wali murid, unsur muspika, para siswa-siswi serta tamu undangan lainnya.
Tak lupa, Ardiansyah kembali mengapresiasi untuk yang kedua kalinya sekolah ini kembali merilis tiga buku yang berjudul Hampa, Harsa dan Langit Untuk Biru. Pasalnya inovasi ini sangat luar biasa dan juga implementasi dari kurikulum merdeka.
“SMA Negeri 1 Sangsel membuka ruang dan waktu seluas-luasnya untuk kreasi, inovasi anak-anak didik hingga alumni bahkan orang tua siswa yang tergabung dalam komite sekolah. Apalagi di zaman era digital kemampuan inovasi, kreasi, kolaborasi terbuka luas sehingga ilmu-ilmu yang ada bisa saling mendukung antara satu dan lainnya. Inilah kemudahan yang bisa diapresiasi,” urainya.
Ia meyakini dengan konsep yang dilakukan SMAN 1 Sangsel, yakni setiap tahun menggelar pentas gebyar karya dan seni ini dapat memberikan nilai tambah bagi siswa-siswi di dalam inovasi merdeka belajar.
“Semoga menjadi salah satu keberhasilan anak-anak kita. Apapun yang dilakukan sekolah atau guru hanya satu kalau anak-anak didiknya berhasil. Bahkan dalam konsep hidup saya, tak ada namanya mantan guru, siapapun yang mendidik kita adalah guru. Bagi guru pun tak ada pula mantan murid,” terangnya.
Sebelumnya, Kepala SMAN 1 Sangsel Rubito mengungkapkan pihaknya masih menggunakan konsep ATM (Amati, Terinspirasi dan Modifikasi) itu yang masih dilakukan. Makanya pihak belajar kepada Camat Sangatta Utara terkait dengan inovasi Kampung Beragam dan bekerja sama dengan PT KPC untuk menjadikan bahan pembelajaran P5. Ia mengirimkan semua siswa-siswinya berkunjung ke RT-RT yang juara sebagai kampung beragam.
“Alhamdulillah seluruh kelas menjadi wajah-wajah seluruh lingkungan RT yang juara menjadi kampung beragam. Terima kasih kepada 8 RT yang telah menerima kunjungan belajar kami,”ucapnya.
Ia menambahkan anak-anak pun belajar menjadi wirausaha dengan bekerja sama UMKM yang ada di Kutim. Maka dari itu ia mengundang mitra usaha maupun para perusahaan yang bakal menjadi sponsor supaya mewujudkan anak-anak didik yang mandiri setelah lulus dari sekolah ini.
“Saat ini SMAN 1 Sangsel layak untuk dibanggakan. Banyak alumni sekolah yang telah bekerja dengan berbagai profesi. Kegiatan ini menjadi event tahunan, agar terus mengukir kreativitas untuk anak-anak semua,” singkatnya. (Rkt)