SANGATTA – Meski pada hari libur kerja Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman tetap turun ke lapangan memenuhi undangan masyarakat. Contohnya menghadiri peringatan Is’ra Miraj Nabi Muhammad SAW 1444 H/2023 M yang digelar oleh Pondok Pesantren (Ponpes) Mamba’ul Ulum Kutim yang beralamat di Jalan Poros Sangatta – Bontang KM 6. Kegiatan yang digelar di halaman Ponpes, Minggu (12/2/2023).
Momen ini menghadirkan penceramah Ustad Muhammad Hamdan Asyrofy dengan tema “Mencintai Nabi Muhammad dan Para Ulama Bingkai Pendidikan Ahlaq”.
Pada kesempatan itu, Bupati Ardiansyah mengatakan bahwa datangnya bulan Rajab adalah momentum yang tepat bagi umat Islam untuk terus melakukan kebaikan karena bulan Rajab termasuk salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan oleh Allah SWT dan pahala akan dilipatgandakan.
“Atas nama pribadi dan pemerintah, saya sangat mengapresiasi kegiatan Is’ra dan Miraj ini. Karena memang mengingatkan kepada kita sebentar lagi masuk bulan Syakban dan Ramadan,” ucapnya di hadapan Pengurus Yayasan dan Pengasuh Ponpes Mamba’ul Ulum, Anggota DPRD Kutim Basti Sangga Langi, Perwakilan Polres Kutim, Perwakilan Kodim 0909/KTM dan seluruh jemaah peringatan Is’ra Miraj.
Di hadapan umat muslim yang tampak memadati acara tersebut, dirinya mengingatkan kepada para jemaah untuk semangat meningkatkan dan memahami ajaran-ajaran serta petuah agama yang akan disampaikan oleh ustadz. Salah satunya terkait perjalanan Is’ra Miraj Baginda Rasulullah Nabi Muhammad SAW.
“Mudah-mudahan bisa memberikan keberkahan bagi pribadi dan keluarga kita dalam rangka meningkatkan amalan-amalan tersebut,” tambahnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana Muslimin menyampaikan bahwa dirinya mendapatkan tugas dari Ketua Yayasan Pak Bambang AS untuk memberikan sambutan dan mewakili Yayasan serta Panitia Pelaksana Is’ra Miraj.
“Perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para panitia dan donatur yang telah susah payah mengeluarkan keringat, harta, pemikiran demi terselenggaranya acara ini,” ucapnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa awal berdirinya Yayasan Mamba’ul Ulum hanya memiliki bangunan untuk pengasuh Ponpes. Namun saat ini sudah berdiri bangunan pondok untuk putri dan ke depannya akan dibangun pondok untuk putra.
“Kami sangat mengharapkan do’a dan dukungan dari bapak dan jemaah semua demi terwujudnya bangunan ini. Karena perlu kami sampaikan bahwa ini semua murni hasil iuran infak dari jemaah,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa untuk jangka panjang dengan lahan sekitar 3 hektare nantinya akan berdiri sekolah formal tingkat SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi.
“Sekarang ini Yayasan Mamba’ul Ulum sudah mulai menerima santri weekend (santri sabtu dan minggu). Alhamdulillah sudah ada 31 santri. Dengan santri weekend ini akan diperkenalkan ilmu-ilmu Al-Qur’an, sunah rasulullah dan syariat-syariat yang lain,” tambahnya.
Terakhir, ia juga melaporkan bahwa Ponpes Mamba’ul Ulum dari bulan November 2022 tahun lalu sudah berdiri Bank Sampah dan nasabahnya dari para jemaah.
“Semua sampah dibawa ke sini kemudian dilakukan pemilahan. Ada yang didaur ulang dan ada yang dijual langsung,” terangnya. (Rkt1)