SANGATTA – Pemerintah Kutai Timur (Kutim) bakal memperhatikan dan memberikan bonus bagi atlet peraih medali di PON XX Papua. Tujuannya agar para atlet tidak ada yang mengalami kesulitan di hari tua.
Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang mengatakan sering mendengar cerita para atlet dielukan saat berada di puncak kejayaannya, tetapi menderita di usia tuanya. “Kami tidak ingin atlet kita seperti itu,” kata pria yang akrab disapa KB itu, Kamis (21/10/2021).
KB menuturkan, cara mengekspresikan kebahagiaan dan menghargai pahlawan-pahlawan olahraga yaitu memastikan jangan sampai ada atlet yang menderita di penghujung hidupnya. “Pastikan bahwa pahlawan olahraga di Kutim ini, kalau tidak bisa jadi PNS minimal jadi TK2D,” kata KB.
Kasmidi mengatakan, atlet peraih medali emas, perak dan perunggu di PON XX akan diprioritaskan masuk formatur Aparatur Sipil Negara (ASN), atau program pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) serta Kinerja Tenaga Kerja Kontak Daerah (TK2D) di Pemkab Kutim.
Langkah ini, kata dia, untuk mengikat para atlet Kutim agar tidak mudah terayu daerah lain. Selain mempunyai keterikatan dengan Kabupaten Kutim, tentunya langkah ini dinilai cukup efektif untuk menunjang masa depan atlet di masa mendatang.
“Iya ini sebagai jaminan di hari tua mereka juga dan bentuk perhatian kita kepada atlet-atlet asal Kutim. Kita ingin memberikan pemahaman ke masyarakat bahwa pemkab juga memperhatikan atlet berprestasi yang mengharumkan nama daerah,” sebutnya.
Menurut data dari Dinas Pemuda dan Olahraga, atlet Kutim yang menjadi kontigen Pemprov Kaltim (perorangan atau beregu) menyumbang 6 medali emas, 6 perak dan 17 perunggu.
Selain itu, Kasmidi Bulang meminta setiap ketua cabang olahraga (Cabor) di Kutim untuk terus menjaga dan mengembangkan potensi atletnya dan tidak hanya terfokus pada atlet yang telah mewakili Kutim, tapi juga atlet yang bertalenta dan berpotensi mewakili Kutim kedepannya. “Mudahan ini menjadi pemicu untuk atlet lain agar terus berlatih dan terus mengembangkan potensinya,” tutupnya. (ref)