SANGATTA – Program unggulan Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, terkait Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kutai Timur (Kutim) masih dalam tahap wacana dan belum ada kepastian teknis pelaksanaannya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kutim, Mulyono mengungkapkan hingga kini pihaknya belum menerima informasi detail mengenai mekanisme pelaksanaan program tersebut.
“Ini kan program pemerintah pusat, teknisnya kami belum tahu,” ujar Mulyono kepada Media Kaltim, Rabu (8/1/2025).
Ia membenarkan jika Pemkab tengah menunggu petunjuk teknis program makan bergizi gratis dari pemerintah pusat.
Petunjuk teknis begitu penting agar pelaksanaan program berjalan dengan baik dan sesuai ketetapan. Termasuk untuk penyiapan anggaran.
Mulyono menjelaskan, program MBG tidak hanya menyasar pelajar, namun juga mencakup ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Jika mengacu pada data pelajar di Kutim, jumlah siswa dari jenjang SD hingga SMA mencapai lebih dari 107 ribu orang.
Menurutnya, uji coba program MBG di Kalimantan Timur baru dilakukan di Kota Samarinda, sedangkan sembilan kabupaten/kota lainnya, termasuk Kutai Timur, masih menunggu kejelasan teknis pelaksanaannya.
“Karena perlu disiapkan dapur. Ada tiga opsi skema, yaitu pengelolaan dapur mandiri, bekerja sama dengan lembaga negara seperti Polres, Kodim, dan BUMN, atau melibatkan pihak swasta,” paparnya.
Mulyono menambahkan, pembiayaan program MBG diperkirakan bersumber dari APBN. Sebagai informasi, MBG bertujuan memberikan akses makanan bergizi, mendorong pola hidup sehat, meningkatkan kesejahteraan petani dan UMKM, serta menciptakan lapangan kerja baru. Program ini mulai dijalankan sejak 6 Januari 2025.
Pewarta : Ramlah Effendy
Editor : Nicha R