SANGATTA – Momentum Hari Pahlawan (Hero Days) ke-78 yang jatuh pada 10 November setiap tahunnya terus diperingati dalam kegiatan upacara. Hal ini pun langsung ditanggapi legislator atau Anggota DPRD Kutim, Yan. Dimana menurut dirinya, generasi atau anak muda sekarang kurang peka terhadap nilai-nilai perjuangan dalam menghargai jasa-jasa pahlawan terdahulu.
Politikus Gerindra itu pun mengkritisi jika dahulu, bagaimana peringatan Hari Pahlawan lebih dihayati oleh masyarakat dengan penghormatan yang lebih dalam terhadap para pahlawan yang telah membebaskan bangsa dari penjajahan.
“Harusnya tahun ini, momentum yang tepat di Hari Pahlawan saat ini bisa dijadikan ajang mengembangkan perspektif baru bagi anak muda dengan jiwa patriotisme. Bisa saja generasi muda sekarang turut berjuang melawan kemiskinan dan penindasan ekonomi, sebagai bentuk perjuangan zaman now yang berbeda namun tidak kalah penting,” bebernya ketika ditemui beberapa awak media belum lama ini.
Lebih lanjut, Yan menyinggung tentang tantangan yang dihadapi oleh sistem pendidikan. Menurutnya, perubahan zaman berlangsung lebih cepat dari evolusi program pendidikan.
“Nah, ini membuat generasi muda terasa masih terbelenggu oleh penjajahan dalam bentuk kekangan pendidikan yang belum mampu menjawab tantangan masa depan. Kebutuhan pendidikan kita juga belum mampu menjawab tantangan masa depan, pendidikan kita saat ini masih ketinggalan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi,” ucapnya.
Nah, dalam konteks peringatan Hari Pahlawan, Yan menekankan pentingnya mengarahkan generasi muda untuk berpikir ke depan.
“Dengan mengatasi masalah-masalah saat ini adalah kunci untuk menjawab tantangan yang akan datang terutama dalam program ‘Indonesia Emas’ dari pemerintah, menggarisbawahi pentingnya persiapan diri dalam menghadapi perubahan dan mengentaskan kemiskinan,” tutupnya.(Adv/why)