SANGATTA — Investasi yang masuk ke Kutai Timur (Kutim) harus menguntungkan semua pihak tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal. Hal ini ditegaskan oleh anggota DPRD Kutim, Hepnie Armansyah, yang menekankan bahwa setiap investasi harus memberikan manfaat berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk warga setempat.
“Setiap investasi yang datang harus mampu mendorong ekonomi daerah tanpa melupakan keberlanjutan lingkungan dan kepentingan masyarakat. Ada kesepakatan adil yang harus diperhatikan,” ujar Hepnie, Minggu (3/11/2024).
Hepnie menjelaskan bahwa Kutim memiliki daya tarik besar bagi para investor, yang jika dikelola dengan baik, dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal. Namun, ia menekankan pentingnya peran pemerintah dalam mengawasi agar proses investasi tidak merugikan masyarakat ataupun lingkungan.
“Izin lingkungan dan sosial harus dipenuhi oleh setiap investor sebelum beroperasi, agar investasi yang dilakukan tidak menimbulkan dampak negatif pada masyarakat dan lingkungan sekitar,” lanjutnya.
Menurut Hepnie, aspek lingkungan dan sosial harus menjadi prioritas dalam setiap keputusan investasi. Kutim yang kaya akan sumber daya alam juga harus menjaga keberlanjutan ekosistem dan kehidupan masyarakat lokal sebagai bagian dari visi pembangunan berkelanjutan.
“Pihak investor tidak hanya harus fokus pada keuntungan semata, tetapi juga pada dampak yang ditimbulkan bagi masyarakat lokal dan kelestarian alam. Kita tidak ingin investasi yang hanya menguntungkan satu pihak sementara masyarakat dan lingkungan menjadi korban,” tambahnya.
Lebih lanjut, Hepnie mengungkapkan bahwa investasi yang ramah lingkungan dan sosial akan menciptakan sinergi positif bagi ekonomi daerah. Dengan demikian, kesenjangan sosial dapat dikurangi, dan kualitas hidup masyarakat akan meningkat.
“Investasi yang tepat akan meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan daerah. Sinergi ini akan memastikan manfaat investasi terasa merata dan inklusif,” tegasnya. “Dengan berinvestasi yang bijak, kita dapat membangun masa depan Kutim yang sejahtera dan lestari,” tutup Hepnie. (adv/rk)