SANGATTA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim) yang baru dilantik, Yusri Yusuf, menyoroti ketimpangan pembangunan yang terjadi di wilayah Daerah Pemilihan (Dapil) II. Meskipun ada kemajuan pembangunan di Kutai Timur secara keseluruhan, Dapil II masih tertinggal dibandingkan dengan daerah perkotaan seperti Sangatta Utara.
Dalam pernyataannya setelah pelantikan beberapa waktu lalu, Yusri Yusuf menegaskan niatnya untuk langsung bertemu dengan masyarakat di dapilnya untuk menyerap aspirasi mereka.
“Pembangunan di Kutim memang sudah sangat maju, hanya saja di Dapil II masih sangat timpang dengan wilayah kota, seperti di Sangatta Utara,” katanya.
Yusri Yusuf, yang mewakili Bengalon, Rantau Pulung, Sangatta Selatan, dan Teluk Pandan, menyoroti ketimpangan pembangunan terutama pada infrastruktur seperti jalan dan fasilitas umum. Menurutnya, wilayah-wilayah di luar pusat kota masih mengalami kesulitan akses dan kekurangan fasilitas dasar yang memadai, yang seharusnya menjadi perhatian utama pemerintah daerah.
Sebagai anggota DPRD terpilih dengan perolehan suara sebanyak 1.911 suara, Yusri merasa memiliki tanggung jawab besar untuk memperjuangkan kebutuhan masyarakat di dapilnya.
“Saya maju sebagai anggota DPRD Kutim karena dorongan dari masyarakat yang merasa pembangunan di daerah mereka kurang tersentuh. Kami ingin membawa aspirasi masyarakat ke pemerintah agar pembangunan di Dapil II dapat lebih diperhatikan,” ujarnya.
Yusri menekankan pentingnya kerja sama antara masyarakat dan pemerintah untuk mencapai pembangunan yang merata. Menurutnya, keberhasilan pembangunan tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah, tetapi juga pada dukungan aktif dari semua pihak.
Dengan posisinya di DPRD, Yusri berharap dapat menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah. Ia berkomitmen untuk memperjuangkan alokasi anggaran yang lebih adil dan merata untuk wilayah Dapil II, sehingga ketimpangan pembangunan dapat diminimalisir.
“Optimisme kami adalah, dengan kerja sama yang baik antara legislatif, eksekutif, dan masyarakat, ketimpangan pembangunan di Kutai Timur dapat diatasi. Kami berharap seluruh masyarakat dapat merasakan hasil pembangunan yang adil dan merata,” tutupnya.
Yusri Yusuf percaya bahwa dengan pendekatan yang inklusif dan kolaboratif, perkembangan dan kesejahteraan di seluruh wilayah Kutai Timur, termasuk daerah-daerah terpencil, dapat ditingkatkan secara signifikan.(Rkt/Adv)