spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Poktan Sumber Rukun Sangkima Panen Padi, Ardiansyah Beri Motivasi

SANGSEL- Dalam menggenjot Panen Padi Sawah Nusantara (PPSN) 1 juta hektare tahun 2023, Kelompok Tani (Poktan) Sumber Rukun Desa Sangkima menggelar panen raya padi sawah bersama Bupati Kutai Timur Kutim (Kutim) Ardiansyah Sulaiman. Kegiatan berlangsung di area persawahan Poktan Sumber Rukun Desa Sangkima Kecamatan Sangatta Selatan (Sangsel), Minggu (5/3/2023).

Turut hadir mendampingi Bupati Ardiansyah yakni Dandim 0909/KTM Letkol Inf Adi Swastika, Danlanal Sangatta Letkol Laut (P) Shodikin, Perwakilan Polres Kutim, Perwakilan Pertamina EP Sangatta, Kadis Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (TPHP) Kutim Dyah Ratnaningrum, Kadis PU Muhammad Muhir, Kadis Koperasi dan UMKM Darsafani, Dirut Perumdam TTB Kutim Suparjan, Camat Sangatta Selatan Abas serta para Kades dan Lurah se-Kecamatan Sangsel.

Pada kesempatan itu, Bupati Ardiansyah menjelaskan bahwa meskipun Kutim menjadi daerah perkebunan sawit dan menjadi grand desain pembangunannya, namun itu tidak menghilangkan potensi-potensi pertaniannya.

“Intinya adalah kita masih tetap mempertahankan wilayah-wilayah persawahan kita. Baik sawah dengan irigasi, sawah tadah hujan maupun warga kita yang menanam padi yang biasa disebut padi gunung atau padi lahan kering,” jelasnya.

Baca Juga:   Dosen hingga Mahasiswa Penuhi Kantor Bupati Kutim, Tuntut Gaji 6 Bulan Belum Terbayar

Ia menambahkan bahwa lahan persawahan di Kutim saat ini yang sudah ditanami kurang lebih 1.006 hektare dan mampu menghasilkan kurang lebih 10 ribu ton per tahun.

“Kebutuhan kita kurang lebih 70-80 ribu ton per tahun. kita hanya mampu menghasilkan kurang lebih 10 ribu ton per tahun. Artinya kita masih kekurangan. Tetapi kalau kita maksimalkan dengan intensifikasi bisa tanam setahun tiga kali, insyaallah itu mampu. Kita juga akan dukung, baik irigasi maupun peningkatan SDM petaninya,” tambahnya.

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa dengan bertambahnya usia para petani, diharapkan muncul para petani milenial yang akan meneruskan stapeta para petani yang sudah ada.

“Saya paham karena Kutim ini adalah perkebunan yang menjadi grand desainnya sejak awal kabupaten ini berdiri tetapi tetap kita memberikan semangat kepada para petani padi untuk tetap menanam,” ucapnya.

Sementara itu, Kadis TPHP Kutim Dyah Ratnaningrum, menyampaikan bahwa cetak sawah yang ada di Desa Sangkima sekitar 137 hektare. Akan tetapi tidak semuanya bisa ditanami termasuk Poktan Sumber Rukun yang baru 32 hektare dipanen karena terkendala oleh jaringan irigasi.

Baca Juga:   Jalannya Pilkades Aman, Ardiansyah Sebut Heru Sudah Berkontribusi

“Hari ini ada Pak Kadis PU yang selalu mensupport kami tentang jaringan irigasi dan insyaallah nanti akan segera ditindaklanjuti,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa panen bulan Maret di Kutim mencapai 1.006 hektare. Dengan produksi mencapai 10 ribu ton dan masih sangat jauh dari kebutuhan yang mencapai 80 ribu ton dengan konsumsi 114 kilogram per kapita per tahun.

“Harapannya para petani kita bisa menaman tiga kali dalam satu tahun tentu saja harus didukung jaringan irigasi. Baik jaringan irigasi primer maupun sekunder dan untuk tersiernya nanti kami,” harapnya.

Sebelumnya, Camat Sangsel Abas menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Ardiansyah dan rombongan yang telah bersedia datang di Desa Sangkima untuk mengikuti kegiatan panen raya Poktan Sumber Rukun.

“Dapat kami laporkan kepada Bapak Bupati bahwa di Desa Sangkima ini memiliki areal sawah kurang lebih 100 hektare. Digarap kurang lebih 30 hektare sedangkan di Desa Teluk Singkama ada kurang lebih 500 hektare dan sebagian belum terkelola sepenuhnya,” jelasnya.

Baca Juga:   Usung Konsep Smart Agregator, Koperasi Bersama PT GAM Inisiasi Local Market

Ia berharap kepada dinas terkait agar dapat membantu melakukan percetakan sawah dan pendampingan kepada para petani sehingga lahan tersebut dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan di Kutim dan dapat membantu pemerintah untuk mengatasi inflasi di daerah.(Rkt1)