SANGATTA– Polsek Muara Wahau melakukan penertiban terhadap aksi balap liar yang kerap terjadi di sekitar Jembatan 1 Muara Wahau, Kecamatan Muara Wahau, Kutai Timur (Kutim). Kegiatan ini merupakan respons atas maraknya aksi kebut-kebutan yang dilakukan para remaja, terutama setiap malam Minggu.
Aksi balap liar tersebut biasanya berlangsung di jalanan mulus dan lurus yang ada di sekitar Jembatan 1, yang memang kerap dijadikan arena balapan tidak resmi. Selain membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lain, aksi ini juga menimbulkan kebisingan karena banyak motor yang menggunakan knalpot brong.
“Setiap malam Minggu, mereka memadati area tersebut untuk balap liar. Kami sudah melakukan penertiban dan meminta para pelaku serta orang tuanya membuat surat pernyataan,” jelas Kapolsek Muara Wahau, AKP Satria Yudha, Kamis (12/6/2025).
Sebagai tindak lanjut, beberapa motor yang digunakan untuk aksi balapan liar ditahan di Mapolsek Muara Wahau selama dua minggu. Penahanan ini dilakukan sebagai bentuk sanksi sekaligus efek jera bagi para pelaku. Knalpot brong yang ditemukan juga langsung disita dan diganti dengan knalpot standar nasional Indonesia (SNI).
“Kalau kami langsung keluarkan motornya, minggu depannya bisa balapan lagi. Jadi kami amankan dulu selama dua minggu,” imbuhnya.
Hingga saat ini, jumlah knalpot brong yang disita dari berbagai kegiatan penertiban sudah mencapai ratusan unit. Guna meningkatkan kesadaran masyarakat, Polsek Muara Wahau berencana membuat mini museum lalu lintas dari knalpot hasil sitaan, seperti yang telah dilakukan di Kantor Satlantas Polres Kutim.
“Kami ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya keselamatan dan kenyamanan dalam berlalu lintas. Salah satunya dengan memamerkan knalpot-knalpot brong ini agar menjadi pengingat,” ujar AKP Satria.
Ia juga menegaskan penggunaan knalpot brong dilarang karena mengganggu ketenangan warga dan melanggar aturan lalu lintas. Selain itu, balap liar sangat berisiko menimbulkan kecelakaan, terutama di malam hari ketika pengawasan terbatas.
“Kami imbau kepada seluruh masyarakat, khususnya orang tua, untuk lebih mengawasi anak-anaknya agar tidak terlibat dalam aksi berbahaya seperti ini,” tandasnya.
Pewarta : Ramlah Effendy
Editor : Nicha R