SANGATTA – Di balik kekhidmatan Hari Raya Iduladha 1446 H, ada cerita menarik datang dari Sangatta, Kutai Timur (Kutim). Seekor sapi limosin berbobot 700 kilogram, bernama Rembo, milik peternak lokal bernama Rigan, resmi terpilih menjadi salah satu hewan kurban Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Dibeli seharga Rp88 juta, Rembo langsung diambil dari kandang sederhana milik Rigan. Tak pernah terlintas dalam benak peternak yang telah bertahun-tahun membesarkan sapi dengan sistem pakan alami dan perawatan tradisional itu, bahwa salah satu sapinya akan menjadi bagian dari kurban kepala negara.
“Waktu dikabari, saya sempat tak percaya. Rasanya campur aduk—bangga, haru, dan sangat bersyukur,” kata Rigan kepada Media Kaltim, Jumat (6/6/2025).
Rembo dijadwalkan akan disembelih bersama 17 ekor sapi kurban lainnya di Masjid Agung Al-Faroek, Sabtu (7/6/2025). Sebelumnya, hewan ini telah dinyatakan sehat dan layak kurban oleh tim dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Kutim.
Penyaluran sapi kurban oleh Presiden merupakan bagian dari program nasional Iduladha 2025. Tahun ini, sebanyak 985 ekor sapi dibeli dari 573 peternak lokal di berbagai daerah Indonesia. Tak hanya menjadi bentuk ibadah, program ini juga ditujukan untuk menggerakkan ekonomi sektor peternakan rakyat.
“Bukan soal harga, tapi ini soal kepercayaan dan pengakuan terhadap kerja keras kami sebagai peternak kecil,” ujar Rigan, penuh haru.
Rembo kini bukan sekadar nama sapi. Ia jadi simbol kolaborasi antara negara dan rakyat kecil. Dari kandang sederhana di Sangatta, Rembo membuktikan bahwa kontribusi besar bisa lahir dari akar rumput, dan kerja peternak lokal bisa sampai ke istana.
Pewarta: Ramlah
Editor: Agus