spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

RSUD Kudungga Kini Layani Hemodialisis, Warga Tak Perlu ke Luar Kota

SANGATTA – Setelah menggandeng BPJS Kesehatan untuk mendukung operasional, RSUD Kudungga Sangatta akhirnya membuka unit pelayanan kesehatan Hemodialisis (HD) yang diresmikan Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman didampingi Wabup Kasmidi Bulang, Jumat (2/9/2022).

Dalam sambutannya Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman memberikan apresiasi kepada Direktur RSUD Kudungga beserta tim pelayanan kesehatan HD yang telah berusaha keras menghadirkan unit layanan kesehatan tersebut.

“Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Direktur RSUD Kudungga beserta tim HD yang sudah berusaha menghadirkan unit layanan HD di RSUD Kudungga ini,” ucap Ardiansyah.

Menurutnya, unit layanan HD atau dikenal dengan layanan cuci darah bagi penderita gagal ginjal, akan sangat membantu masyarakat Kutim.

“Ini suatu berkah dan rahmat dari Allah karena RSUD Kudungga sudah bisa melayani cuci darah bagi penderita gagal ginjal, sehingga masyarakat akan sangat tertolong dengan hadirnya layanan ini. Masyarakat Kutim tidak perlu lagi jauh-jauh ke Samarinda atau ke luar kota untuk melakukan cuci darah,” lanjut Ardiansyah.

Bupati berpesan agar semua peralatan dalam unit pelayanan kesehatan HD dipergunakan secara maksimal dan memerhatikan perawatan alat tersebut agar bisa dipergunakan dalam waktu yang lama.

Baca Juga:   Usung Bangun Desa Pertanian di Bengalon, 81 Mahasiswa STIPER Kutim Jalankan KKN

Sementara itu, Direktur RSUD Kudungga dr Yuwana Sri Kurniawati dalam laporannya menjelaskan unit pelayanan Hemodialisis adalah terapi cuci darah bagi penderita yang ginjalnya tidak lagi bekerja secara normal, didukung dengan kerja sama tim yang beranggotakan dokter spesialis penyakit dalam yang bersertifikasi HD, serta perawat yang terampil, mahir dan bersertifikat.

“Saat ini unit HD menyiapkan pelayanan Hemodialisa 4 unit, yang satu unit isolasi untuk yang infeksius, kemudian yang 3 unit untuk pasien non infeksius,” jelas dr Yuwana.

Saat ini katanya, sudah ada 3 pasien yang masuk dalam antrean untuk melakukan cuci darah.

Senada, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim dr Bahrani Hasanal mengatakan mendukung semua kegiatan yang menyangkut pelayanan terutama di bidang layanan ginjal dan hipertensi.

“Kita tahu bersama bahwa pasien dengan gagal ginjal dari tahun ke tahun semakin meningkat seiring dengan penambahan harapan hidup dan penambahan kasus-kasus penyakit kronis seperti potensi diabetes. Oleh karena itu kami sangat merespons didirikannya unit layanan HD di RSUD Kudungga,” kata dr Bahrani.

Baca Juga:   Hari Pahlawan ke-78, Kutim Terus Semangat Membangun Daerah

Layanan HD sangat penting karena berkaitan dengan kualitas hidup pasien. Ketika pasien menjalani Hemodialisis di tempat yang jauh dari tempatnya berdomisili, bukan hanya kualitas hidup pasien yang terganggu tetapi juga akan memberikan dampak kepada keluarga dan bahkan akan mengakibatkan dampak dari sosial ekonominya.

“Jelas ini akan sangat membantu masyarakat karena sebelumnya masyarakat harus ke luar kota ketika akan cuci darah. Meskipun di Sangatta juga sudah ada layanan cuci darah namun jelas akan berbeda biayanya karena dari RS swasta. Sementara cuci darah di RSUD Kudungga terkaver oleh BPJS kesehatan,” tutup Bahrani. (ref/rkt1)

Most Popular