SANGATTA– Satu lagi produk lokal kebanggaan Kutai Timur (Kutim) resmi hadir. Perumdam Air Minum Tirta Tuah Benua Kutai Timur (Kutim) secara resmi meluncurkan SaggatAqua, produk air minum dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi langsung dari sumber air daerah dan diolah dengan standar tinggi.
Peluncuran yang digelar di Kompleks Perumdam Tirta Tuah Benua, Jalan Kabo Jaya, ini turut dihadiri Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman. Dalam sambutannya, Bupati memberikan dukungan penuh terhadap produk lokal tersebut dan menginstruksikan agar seluruh instansi pemerintah membeli dan menggunakan SaggatAqua.
“Kalau bukan kita yang dukung, siapa lagi? Pemerintah wajib beli dan gunakan produk ini di setiap kegiatan, rapat, hingga perjalanan dinas,” tegas Ardiansyah, Jumat (4/7/2025).
Direktur Utama Perumda Tirta Tuah Benua, Suparjan, mengungkapkan bahwa peluncuran ini merupakan hasil dari proses panjang yang telah dimulai sejak Mei 2023, saat tim melakukan studi banding ke Yogyakarta. Dokumen perizinan AMDK dirampungkan pada akhir tahun 2023, kemudian dilakukan groundbreaking pada 31 Mei 2024. Proses perizinan resmi berlangsung sejak Oktober 2024 hingga Mei 2025.
“Alhamdulillah hari ini produk AMDK kita sudah resmi launching dan telah lolos uji kelayakan,” ujarnya.
SaggatAqua hadir dalam tiga varian kemasan, yakni gelas 220 ml, botol 330 ml, dan botol 600 ml. Untuk tahap awal, kapasitas produksi mencapai 4.875 dus per bulan, dan akan terus ditingkatkan seiring kebutuhan pasar.
Suparjan juga memastikan bahwa produk ini diproduksi dengan standar kualitas yang tinggi, baik dari segi mutu air baku maupun proses produksinya. Ia menekankan bahwa pada tahap awal, pemasaran difokuskan untuk memenuhi kebutuhan internal pemerintah daerah.
“Kami menjamin mutu air baku dan menjalankan proses produksi dengan standar tinggi. Kami mohon dukungan Bupati dan seluruh pemangku kepentingan untuk menggunakan produk ini,” harap Suparjan.
Dengan kehadiran SaggatAqua, Kutai Timur membuktikan kemampuannya untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi yang mendukung kemandirian ekonomi daerah, sekaligus menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat lokal.
Pewarta : Ramlah Effendy
Editor : Nicha R