SANGATTA – Pada Senin (11/9/2023), di Ruang Kerja Bupati, Audiensi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dengan Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman berlangsung hangat. Ketua Bawaslu Kutim, Aswadi, memimpin audiensi tersebut yang melibatkan anggota dan staf kesekretariatan.
Aswadi menjelaskan kepada Bupati bahwa tujuan mereka datang untuk bersilaturahim dan juga memperkenalkan komisioner Bawaslu Kutim periode 2023-2028. Selain itu, mereka juga ingin meningkatkan koordinasi dan sinergi antara Bawaslu Kutim dengan Pemerintah Kabupaten Kutim.
“Intinya kami (Bawaslu Kutim) siap bersinergi dengan Pemkab Kutim untuk menyukseskan program kerja. Yaitu menyukseskan penyelenggaraan Pemilu,” kata Aswadi yang mengawali karirnya dalam bidang penyelenggaraan pemilu sebagai Staff Pengawas Kecamatan Sangatta Utara pada 2014.
Dia berharap dengan sinergi yang terus ditingkatkan, koordinasi berjalan baik. Sehingga pemilu di Kabupaten Kutim berjalan sukses dan kondusif. Terakhir, demi menunjang kinerja Bawaslu Kutim, Aswadi mewakili rekan sejawatnya berharap agar Pemkab Kutim memberikan dukungan berupa Kantor Sekretariat yang representatif.
Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman didampingi Kabag Protokol Komunikasi Pimpinan Basuki Isnawan menyambut baik audiensi jajaran Bawaslu Kutim. Ardiansyah terus berharap semua pihak ambil baik dalam menyukseskan pemilu di daerah ini.
Satu hal yang menurut Bupati patut diberi perhatian lebih selain penyelenggaraan pemilu itu sendiri adalah para petugas penyelenggara pemilu di lapangan. Seperti petugas TPS, PPK, petugas keamanan TPS dan lainnya. Menilik pemilu sebelumnya, banyak menelan korban jiwa, para petugas pemilu meninggal dunia akibat kelelahan.
“Bersama semua pihak, khususnya penyelenggara pemilu lebih memerhatikan petugas pelaksana pemilu di lapangan. Jangan sampai peristiwa (petugas meninggal dunia karena kelelahan) saat pemilu terjadi lagi,” kata Ardiansyah.
Untuk mengantisipasi hal itu sehingga tak terjadi kembali, Ardiansyah menegaskan bahwa Pemkab bakal mengalokasikan anggaran untuk asuransi para petugas pemilu di lapangan. Berikutnya ia menyarankan agar tim kesehatan harus ada di TPS, ambulans juga berkeliling melakukan kunjungan untuk mengecek kondisi lapangan. Bawaslu sebagai pengawas bisa membantu mengoreksi hal tersebut.
“Semua harus berkomitmen untuk menyukseskan pemilu, Forkopimda, masyarakat, ormas dan lainnya,” harap Bupati.
Penyelenggaraan pemilu saat ini yang masih menggunakan metode manual memang masih memberatkan. Ditambah lagi pada 2024, semua pemilihan dilaksanakan dalam waktu bersamaan.
Sedangkan terkait usulan Sekretariat Bawaslu Kutim, orang nomor satu di Pemkab Kutim tersebut menginstruksikan agar pihak Bawaslu berkoordinasi dengan Seskab Kutim.(Rkt)