SANGATTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Timur (Kutim) terus memantau perkembangan banjir di sejumlah titik di Kecamatan Sangatta Selatan. Intensitas curah hujan yang tinggi menjadi penyebab utama terjadinya banjir tersebut.
Meski sebelumnya di wilayah Kecamatan Sangatta Utara debit air sempat menggenangi ruas jalan, kondisi di sana kini mulai berangsur surut. Namun, Kecamatan Sangatta Selatan masih menghadapi genangan air yang cukup parah.
Sukasno, dari Tim Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kutim, menyebut curah hujan yang tinggi menyebabkan debit air Sungai Masabang meluap hingga menggenangi beberapa rumah warga di bantaran sungai. “Air sudah sampai pinggang orang dewasa,” ujar Sukasno.
Beberapa titik terdampak banjir di Kecamatan Sangatta Selatan meliputi Dusun Patra, Lestari Jaya, dan Mekar Jaya. Air menggenangi jalan, fasilitas umum, serta permukiman warga, khususnya di sekitar bantaran sungai.
“Kami sudah mengerahkan tim personel gabungan guna melakukan bantuan evakuasi dan pendataan dampak banjir,” tambah Sukasno.
Saat ini, curah hujan mulai mereda dan debit air di beberapa wilayah dan jalanan berangsur surut. “Masyarakat saling gotong royong membantu warga atau korban yang terkena dampak banjir,” jelas Sukasno.
BPBD Kutim tetap mengkhawatirkan dampak banjir terhadap aktivitas masyarakat, termasuk gangguan mobilitas, potensi masalah kesehatan, hingga masalah serius lainnya yang dapat memperburuk situasi.
“Musibah banjir yang terjadi diakibatkan intensitas curah hujan yang cukup tinggi, sehingga debit air sungai meluap hingga merendam rumah warga di kawasan bantaran sungai,” tutup Sukasno.
Ketua RT 06 Dusun Masabang, Sangatta Selatan, Rosman, mengungkapkan air mulai naik sejak Jumat sore. Pada Sabtu dini hari, ketinggian air telah mencapai rumah-rumah warga.
“Saat ini masih hujan, semoga air tidak semakin naik,” harap Rosman.
Melihat air terus naik, warga spontan mengamankan barang-barang ke tempat lebih tinggi, termasuk memindahkan kendaraan ke lokasi yang lebih aman.
Lela, salah satu warga, mengaku pasrah karena lantai rumahnya kini telah terendam air. Beberapa barangnya pun tak sempat diselamatkan. Bersama orang tua dan anaknya, ia memilih tetap tinggal di loteng rumah dan baru akan mengungsi jika banjir semakin meninggi.
“Naik terus ini. Tadi malam mulai setengah dua belas (air) sudah naik ke daratan. Jam tiga sudah selutut, sekarang sudah sepinggang,” ungkap Lela.
Pewarta: Ramlah
Editor: Agus Susanto