spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sobirin Dorong Rampungnya MYC Jelang Berakhirnya Kepemimpinan ASKB

SANGATTA – Menjelang akhir masa jabatan Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dan Wakil Bupati Kasmidi Bulang (ASKB), sorotan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) semakin intens. Salah satu isu yang menjadi perhatian adalah penyelesaian proyek Multi Years Contract (MYC), yang menjadi tantangan tersendiri bagi Pemkab Kutim di penghujung masa jabatan ASKB.

Sekretaris Komisi C DPRD Kutim, Sobirin Bagus, menjadi salah satu tokoh yang aktif memberikan pandangannya terkait hal ini. Dalam pernyataannya, Sobirin menekankan urgensi penyelesaian proyek MYC yang sempat terganjal penyerapan anggaran pada tahun 2023.

“Menyelesaikan program MYC tahun ini sangat penting agar pemimpin yang akan datang tidak terbebani oleh sisa pekerjaan dari pemimpin sebelumnya,” ujar Sobirin melalui sambungan telepon pada Minggu (11/8/2024).

Pernyataan Sobirin tersebut mencerminkan kekhawatiran yang mendalam terhadap masa depan pembangunan di Kutim. Menurutnya, jika proyek-proyek MYC tidak diselesaikan dengan baik, maka pemimpin baru yang akan terpilih nantinya akan menghadapi tantangan yang lebih besar. Mereka akan terpaksa mengalokasikan kembali sumber daya untuk menyelesaikan proyek-proyek yang belum tuntas, yang tentunya dapat mengganggu fokus dan prioritas mereka dalam menjalankan agenda-agenda pembangunan yang telah direncanakan sebelumnya.

Baca Juga:   Lewat APBD-P, Arang Jau Siap Perjuangkan Wisata Kongbeng

Namun, Sobirin tidak hanya fokus pada penyelesaian proyek fisik semata. Ia juga menekankan pentingnya menjaga hubungan baik antara ASKB dengan masyarakat selama masa transisi ini.

“Saya berharap masa transisi kepemimpinan ini berjalan mulus tanpa gejolak, dan Pemkab Kutim tetap fokus melayani kebutuhan masyarakat hingga akhir masa jabatan,” tambahnya.

Hingga akhir tahun 2023, progres proyek-proyek MYC di Kutai Timur, terutama yang terkait dengan pengadaan barang dan jasa, telah mencapai angka signifikan, yaitu senilai Rp 861,97 miliar. Namun, dengan waktu yang semakin terbatas, tantangan penyelesaian proyek-proyek ini menjadi semakin nyata.

Masyarakat Kutim tentunya berharap agar proyek-proyek MYC ini dapat diselesaikan dengan baik, tanpa meninggalkan beban bagi pemimpin baru. Keberhasilan dalam menyelesaikan proyek ini tidak hanya akan menjadi warisan positif bagi pemerintahan ASKB, tetapi juga akan memberikan pondasi yang kuat bagi kepemimpinan yang akan datang.(Rkt/Adv)