SAMARINDA – Pada rapat pimpinan yang digelar Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemkab Kutim, masing-masing kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Kutim memberikan paparan mengenai capaian program kegiatan tahun 2023 dan rencana kerja (Renja) tahun 2024 di masing-masing OPD. Para peserta rapat yang hadir dari berbagai OPD memberikan masukan dan tanggapan terkait paparan yang disampaikan.
Seskab Rizali Hadi menekankan pentingnya kesepahaman antara TAPD dan OPD-OPD dalam penyusunan rencana kerja pemerintah daerah. Dia juga menyampaikan harapannya agar capaian program kegiatan tahun 2023 dan rencana kerja (renja) tahun 2024 dapat tercapai dengan baik.
Rapat pimpinan ini menjadi kesempatan untuk melakukan evaluasi terhadap capaian program kegiatan tahun 2023 dan merencanakan langkah-langkah strategis pada renja tahun 2024. Dalam rapat pimpinan ini, terlihat semangat dan komitmen yang tinggi dari seluruh peserta untuk mewujudkan visi misi Kabupaten Kutim.
Dari Renstra masing-masing OPD ini, sambung Rizali, bisa jadi diturunkan kembali dalam rencana kerja (Renja) dan selalu disusun setiap tahunnya. Tentunya harus tergambar dalam LKPD secara keseluruhan. Jadi Renja yang telah disusun sebagai bahan TAPD dalam rapat bersama Banggar DPRD Kutim. Sehingga keluar KUA-PPAS menjadi bentuk konsep rencana kerja OPD.
“Dalam penyusunan Renja ini kita mengacu pada Renstra. Di dalam Renstra ini juga ada indikator-indikator kinerja yang memang harus kita wujudkan,” tegasnya dihadapan seluruh Kepala OPD, para camat dan undangan lainnya.
Renja yang dibuat bakal dikupas pada rapat kali ini, sebagai pra asistensi. Agar senada dengan visi misi daerah sampai kepada renja itu yang telah disusun sesuai tahapan, karena setiap tahun ada tema pembangunan. Dalam tema pembangunan ini juga sudah disusun sedemikian rupa oleh Bappeda.
“Pada akhir masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati sudah tergambar. Paling tidak visi misi tersebut sudah kelihatan. Intinya dalam pertemuan ini ada saling keterkaitan untuk saling mengisi di antara TAPD dan OPD,” imbuhnya.
Terakhir, ia pun berpesan agar tak mempercayakan kepada operator yang bisa berkreasi sendiri, sehingga keluar dari jalur yang ingin dicapai.
Usai pembukaan rapat dilanjutkan dengan dimoderatori oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Zubair dan pemaparan oleh 14 OPD di antaranya Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan, Dinas Perkim, Diskominfo Perstik, Disdikbud, dan lainnya.(Rkt1/Adv)