spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Terungkap, Ibu Buang Bayi di Sangatta Karena Panik dan Tak Siap Jadi Orang Tua

SANGATTA – Polisi akhirnya mengungkap motif mengejutkan di balik penemuan jasad bayi dalam kantong plastik di Gang Komando 2, Sangatta Utara, awal Juni lalu. Bayi laki-laki yang ditemukan pada Selasa (3/6/2025) itu ternyata dibuang oleh ibu kandungnya sendiri, KF (33), yang mengaku panik dan belum siap menjalani peran sebagai orang tua.

Peristiwa memilukan ini bermula saat warga mencium bau menyengat dari sebuah kantong plastik di pinggir jalan. Ketika dibuka, warga dibuat geger dengan penemuan jasad bayi yang masih lengkap dengan ari-ari.

Tim Reskrim Polres Kutai Timur bergerak cepat. Dua hari setelah kejadian, polisi berhasil mengamankan KF. Dari hasil pemeriksaan, terungkap bahwa ia melahirkan seorang diri di tempat tinggalnya, tanpa bantuan tenaga medis.

“Pelaku melahirkan tanpa pertolongan, merasa panik karena bayi menangis terus. Ia belum siap secara mental, malu, dan bingung dengan situasinya,” jelas Kasat Reskrim Polres Kutim, AKP Ardian Rahayu Priatna kepada awak media.

Diketahui, kehamilan KF merupakan hasil hubungan di luar pernikahan. Meski sang pacar bersedia menikah dan bertanggung jawab, KF merasa tidak siap dan tertekan. Dalam kondisi kalut, ia mengambil keputusan tragis dengan membungkus bayi yang baru dilahirkan dan membuangnya.

Baca Juga:   Polder Tak Lagi Optimal, Bupati Kutim Perintahkan PUPR Segera Bertindak

Pihak kepolisian memastikan bahwa tindakan tersebut dilakukan atas keputusan pribadi, tanpa ada tekanan dari pihak lain.

Kini, KF harus menghadapi konsekuensi hukum atas perbuatannya. Ia dijerat dengan Pasal 80 ayat (4) UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda hingga Rp3 miliar.

Kasus ini pun menuai keprihatinan warga. Banyak pihak berharap agar kejadian serupa tidak terulang dan pentingnya edukasi mengenai kesehatan mental serta pendampingan bagi perempuan dalam menghadapi kehamilan yang tidak direncanakan kembali mendapat sorotan.

Pewarta : Ramlah Effendy
Editor : Nicha R