spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tingkatkan Minat Baca, Bunda Literasi se-Kutim Harus Jadi Teladan

SANGATTA – Bunda literasi Kutai Timur (Kutim) Hj Siti Robiah Ardiansyah mengatakan bahwa seorang bunda literasi harus mampu menjadi ‘role model” atau teladan dalam meningkatkan minat baca di tengah-tengah masyarakat dimana ia ditugaskan. Menjadi bunda literasi bukan jadi beban tetapi sebagai motivasi dalam melakukan kebaikan di lingkungannya masing- masing. Sebab ia menyadari bunda literasi ini tidak mudah lantaran selain sebagai bunda literasi, para kecamatan juga dibebani sebagai TP PKK dan Bunda PAUD di kecamatannya masing-masing.

Hal ini disampaikan Siti Robiah saat mengukuhkan 18 bunda literasi kecamatan se-Kutai Timur (Kutim) di Ruang Meranti Kantor Bupati Kutim, Senin (20/11/2023) kemarin.

“Saya percaya para bunda literasi yang telah dikukuhkan pada hari ini, adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam kegiatan promosi minat baca dan terus menjadi daya dorong dalam menciptakan inovasi kegiatan literasi di wilayah masing-masing, terutama bagi generasi muda,” ujarnya.

Dia menambahkan bunda literasi menjadi perpanjangan tangan atau duta literasi dalam menyampaikan program kerja pemerintah kepada warga desa. Konsep ini lebih efektif karena bunda literasi kecamatan lebih memahami nilai-nilai dan konsep pembangunan di wilayahnya. Tujuan mulia ini adalah mewujudkan generasi emas pada 2045 mendatang. Sebagai Ketua TP PKK Kutim, Siti Robiah mengatakan bahwa konsep literasi ini sudah diaplikasikan pada program dasawisma dalam bentuk pojok baca.

Baca Juga:   Bappeda Kutim Gelar Musrenbang RPJPD, Fokuskan Pembangunan untuk Kebutuhan Masyarakat

“Saya berharap kepada kita semua untuk terus menggelorakan semangat literasi untuk mewujudkan masyarakat Kutim yang cerdas dan sejahtera. Oleh karena itu, diperlukan kreativitas, inovasi dan kerja nyata dan dukungan dari semua pihak,” tegasnya.

Sementara itu, Plt Asisten Adminstrasi Umum, Sudirman Latif mengatakan agar bunda literasi yang telah dikukuhkan ini menjadi inspirasi perubahan sikap dan minat baca di tiap kecamatan. Bagaimana mengembangkan minat baca menjadi budaya baca dimulai dari anak-anak.

“Tidak dapat dipungkiri betapa besarnya peran seorang ibu dalam mendidik dan menyiapkan generasi muda yang cerdas dan berkarakter. Hal ini tidak terlepas dari membaca. Karena dengan membaca pengetahuan serta wawasan bisa bertambah.

“ Mari terus belajar, jangan ada kata terlambat. Ilmu pengetahuan semakin berkembang, apalagi di zaman internet ini. Mari gunakan teknologi informasi atau gadget dengan bijak. Peran orang tua sangat penting untuk membimbing anak-anak menggunakan perangkat elektronik dengan penuh tanggung jawab,” tegas Dirman sapaan akrabnya.(Rkt)

Most Popular