SANGATTA – Tim SAR Gabungan (TSG) Kutai Timur melakukan kunjungan silaturahmi ke Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Timur di Jalan Soekarno-Hatta, Selasa (20/5/2025). Pertemuan ini menjadi momentum strategis untuk mempererat koordinasi serta menyusun rencana aksi bersama dalam penanggulangan bencana.
Kunjungan TSG dipimpin Kepala Markas PMI Kutim, Wilhelmus Wio Doi (Ewil), dan diterima langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD Kutim Idris Syam, bersama Kabid Kedaruratan, Logistik, dan Peralatan, M. Naim.
“Kami ingin memastikan kerja sama ini tetap berjalan baik dan tidak terjadi miskomunikasi. Pertemuan ini berlangsung dalam suasana kekeluargaan dan menghasilkan beberapa poin penting untuk ditindaklanjuti,” ujar Ewil.
Salah satu hasil utama pertemuan adalah rencana pelaporan bersama kepada Bupati Kutim terkait dukungan kegiatan SAR gabungan. Dukungan ini meliputi logistik, peralatan (Alut), dan penguatan jalur komunikasi resmi melalui BPBD sebagai representasi pemerintah daerah.
TSG juga berharap BPBD dapat menyelenggarakan pertemuan rutin lintas institusi SAR serta memfasilitasi audiensi dengan DPRD Kutim guna mendorong dukungan kebijakan dan penganggaran.
Dalam diskusi, TSG menekankan pentingnya koordinasi terstruktur dan standarisasi pelaporan kegiatan di lapangan, guna menjamin efektivitas setiap aksi kemanusiaan yang dilakukan.
Sementara itu, Kalak BPBD Kutim Idris Syam menegaskan pentingnya sinergi antarunsur kebencanaan. Ia juga mendorong aktivasi Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kutim sebagai wadah kolaboratif berbasis pendekatan pentahelix: pemerintah, TNI/Polri, Basarnas, dunia usaha, akademisi, media, serta organisasi kemasyarakatan dan kemanusiaan.
“FPRB sudah memiliki Surat Keputusan pembentukan, namun belum dilantik sehingga belum bisa bergerak optimal,” kata Idris.
Pernyataan itu diperkuat Ewil selaku Sekjen FPRB Kutim, yang menyebut SK telah diteken Bupati Kutim sejak 17 September 2024 dengan Nomor 360/K.553/2024.
“Kami berharap pelantikan bisa segera dilakukan agar FPRB dapat menjalankan peran mitigasi dan edukasi kebencanaan secara maksimal,” tutup Ewil.
Pertemuan ini menandai komitmen bersama dalam membangun kolaborasi yang lebih solid, untuk meningkatkan kesiapsiagaan serta mempercepat respons dalam menghadapi bencana di wilayah Kutai Timur.
Pewarta: Ramlah
Editor: Agus S