spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Video soal Mi Instan Berhasil Bawa Empat Pelajar SMP di Wahau Sabet Juara Nasional

SANGATTA– Empat pelajar SMP dari Muara Wahau, Kutai Timur (Kutim) berhasil mencuri perhatian juri dan membawa pulang Juara 1 dalam ajang Lomba Video Kreatif Nasional 2025 yang diselenggarakan oleh Zona Kreatif Indonesia.

Video berdurasi pendek yang mereka buat mengangkat tema yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari: ajakan untuk mengurangi konsumsi mi instan berlebihan. Pesan sederhana namun kuat inilah yang mengantar tim dari SMP Dharma Utama ke puncak kemenangan nasional.

Tim ini diketuai oleh Raffa Dzaky Santana Harahap, dengan tiga anggota lainnya yaitu Farlita Rahmawati, Edi Fadly, dan Ade Irwansyah Ramadani, keempatnya masih duduk di bangku kelas VIII. Di balik layar, mereka dibimbing oleh guru sekaligus penulis naskah video, Sugeng Santoso, yang akrab disapa Pak Santos.

“Kami ingin masyarakat lebih sadar bahwa terlalu sering makan mi instan bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Anak-anak ini berhasil menyampaikan pesan itu dengan cara yang menyentuh,” ujar Santos kepada Media Kaltim, Rabu (28/5/2025).

Menariknya, ini adalah kali pertama keempat siswa tersebut mengikuti lomba berskala nasional dan langsung menyabet juara pertama. Raffa, sang ketua tim, mengaku sempat kesulitan berakting sesuai naskah. Namun tantangan itu justru membuatnya makin semangat.

Baca Juga:   Persiapan Kian Matang, Pameran Pembangunan Kutim Siap Digelar

“Awalnya susah karena belum pernah akting, apalagi untuk lomba. Tapi lama-lama seru juga. Saya jadi tahu bagaimana menyampaikan pesan penting lewat video,” kata Raffa.

Selain tampil sebagai aktor, Raffa juga memegang peran penting sebagai koordinator tim, termasuk dalam urusan pengiriman karya dan pembagian tugas.

Kemenangan ini bukan hanya membanggakan sekolah dan daerah mereka, tetapi juga menjadi inspirasi bagi pelajar lain bahwa kreativitas dan kepedulian sosial bisa menjadi jalan menuju prestasi.

Raffa pun menutup dengan pesan sederhana namun penting. “Teman-teman, mi instan memang enak, tapi kalau dimakan berlebihan bisa bahaya. Yuk, lebih bijak memilih makanan,” tutupnya.

Pewarta : Ramlah Effendy
Editor : Nicha R