spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Warga Kutim Keluhkan Gas Melon Langka, Harga Tembus Rp 40 Ribu

SANGATTA – Warga Sangatta, Kutai Timur (Kutim) khususnya ibu rumah tangga (RT) dan pelaku usaha keluhkan gas melon sulit didapatkan, kalaupun ada harganya melambung tinggi jauh dari harga standar. Sebagaimana Siti Nursina, warga Gang Srikandi, Teluk Lingga mengatakan, langkanya gas melon 3 kg tersebut dirasakan dalam 1,5 bulan terakhir.

“Kalaupun ada, harganya berkisar Rp38-40 ribu per tabung,” ungkap pedagang nasi kuning tersebut, Senin (7/10/2024).

Siti bingung kenapa jadi begini, padahal kemarin ia sudah mengumpul KTP di pangkalan, tapi belum datang juga gasnya.

Sebagai pedagang kecil ia sangat perlu gas  untuk memasak. Dengan kondisi ini, dirinya terpaksa harus beli tabung gas 5 kg yang harganya mencapai Rp100-110 ribu.

“Kami berharap gas subsidi lancar, sehingga bisa membantu meringankan beban para pedagang kecil,” tukasnya.

Hal yang sama juga dikeluhkan Tika, warga Yos Sudarso 1 yang menyatakan sudah sekitar dua bulan tidak dapat jatah gas subsidi 3 kg, karena di pangkalan kosong.

“Beli di warungan ada sih, tapi cukup lumayan mahal harganya, itupun harus keliling mencarinya. Saya beli di warungan dapat harga Rp 40 ribu per tabung,” tandasnya.

Baca Juga:   Momen Pererat Silaturahmi, KAHMI Kutim Gelar Bukber dan Beri Santunan

Terpisah, Anggota Komisi D DPRD Kutai Timur Yan mengungkap untuk saat ini belum melakukan kroscek langsung ke lapangan apa penyebab gas melon langka dan harganya melambung tinggi.

“Kita belum tau pasti penyebabnya apa, bisa jadi karena faktor kondisi alam sehingga menghambat distribusi atau bisa jadi masih dampak kenaikan nataru kemarin, tapi kami akan segera lakukan koordinasi dengan dinas terkait,” papar Yan.

Yan berharap kepada dinas terkait agar meningkatkan pemantauan terhadap sejumlah agen gas di wilayahnya. Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan gas Elpiji 3 kg tetap aman sehingga tidak terjadi fluktuasi harga.

“Ini akan segera kami tindak lanjuti, kami akan panggil dinas terkait dan sama-sama lakukan pengecekan di pangkalan dan agen,” pungkasnya.

Pewarta : Ramlah Effendy
Editor : Nicha R